Page 85 - KUMPULAN_CERPEN_FLIPPING BOOK
P. 85
Rindu dan Secangkir Kopi Hitam
Arny Fitriana Satyawati*
Senja menua merambat di jemput malam. Lampu-lampu
gedung di bilangan Gatot Subroto Jakarta Pusat sebagian mulai
padam. Namun tidak begitu di satu ruang gedung di Kavling 31.
Lampu di lantai delapan gedung itu masih terlihat benderang
meski waktu sudah menunjukkan pukul 20.00.
Di ruangan itu masih ada beberapa orang yang beradu
argument. Pada satu bagian dinding, tampak sorot infocuss yang
menampilkan diagram warna-warni, menarik mata untuk dilihat.
Malam terus beranjak. Raina yang ditunjuk sebagai
Pemimpin Tim Pemeriksaan terhadap subsidi di sebuah
perusahaan pelat merah tengah mengekspos temuan
pemeriksaan kepada pengendali teknisnya, Pak Rudy. Raina
didampingi beberapa anggota tim lainnya.
“Ini nilai anggaran yang disetujui untuk disubsidi, ada
enam komponen pembentuknya. Diagram di sebelahnya adalah
realisasi belanja mereka,” kata Raina menjelaskan.
“Besar sekali gap-nya. Subsidi yang disetujui itu Rp800
miliar, tapi yang diajukan realisasi Rp1,6 triliun, dua kali lipat,”
sahut Pak Rudy sambil mencorat-coret laporan Raina.
Kumpulan Cerpen 77