Page 47 - Microsoft Word - Juklak Pemeriksaan Kinerja_validasi
P. 47
Juklak Pemeriksaan Kinerja Bab IV
f. profil risiko entitas yang diperiksa;
g. laporan hasil evaluasi terhadap program entitas;
h. LHP sebelumnya;
i. LHP oleh pemeriksa internal;
j. hasil-hasil diskusi dengan manajemen dan pemangku kepentingan;
k. sistem informasi manajemen, sistem informasi teknologi, dan sistem
informasi lainnya yang relevan pada entitas yang diperiksa;
l. data statistik resmi terkait entitas/program/kegiatan yang diperiksa;
m. riset dan kajian dari akademisi, LSM, atau organisasi lainnya;
n. aduan masyarakat terkait entitas/program/kegiatan yang diperiksa;
dan/atau
o. hasil liputan media massa dan penelaahan informasi dari internet yang
terkait dengan entitas/program/kegiatan yang diperiksa.
14 Tidak semua informasi yang berasal dari sumber informasi yang disebutkan di Pertimbangan
atas harus digunakan Pemeriksa. Dalam menentukan informasi yang profesional
diperlukan pada proses pemahaman hal pokok/objek pemeriksaan dan Pemeriksa dalam
identifikasi masalah, Pemeriksa harus menggunakan pertimbangan menentukan
profesionalnya dengan memperhatikan lingkup entitas yang diperiksa. informasi
15 Langkah-langkah yang dilakukan dalam pemahaman hal pokok/objek Langkah
pemeriksaan dan identifikasi masalah adalah sebagai berikut: pemahaman hal
a. melakukan analisis atas sumber informasi yang diperoleh; pokok/objek
pemeriksaan dan
b. mengidentifikasi masalah yang layak untuk diperiksa dengan cara:
identifikasi
1) mengidentifikasi adanya perbedaan terkait aspek kinerja yang masalah
ditemukan melalui perbandingan antara kondisi yang diharapkan
dengan kondisi faktual yang dijumpai di lapangan. Perbedaan
signifikan dalam aspek-aspek kinerja yang berhasil diidentifikasi,
merepresentasikan adanya kesempatan untuk melakukan perbaikan;
2) mencari program/kegiatan yang sifat dan pelaksanaannya memiliki
risiko bawaan yang tinggi dan rentan terhadap masalah; dan
3) mencari kelemahan dalam proses kegiatan yang dilakukan oleh
manajemen terkait penentuan tujuan, pengukuran kinerja,
perbandingan kinerja yang diukur dengan tujuan; dan
c. menyusun peta permasalahan dengan mengategorikan permasalahan ke
dalam beberapa aspek antara lain menggunakan analisis pohon masalah
(problem tree analysis) atau diagram fishbone (fishbone diagram/ishikawa
diagram/cause-and-effect diagram). Kategori ini akan membantu
Pemeriksa dalam mengidentifikasi area potensial dan mempermudah
penyusunan desain pemeriksaan.
16 Setelah melakukan pemahaman hal pokok/objek pemeriksaan dan identifikasi Hasil pemahaman
masalah, Pemeriksa akan memperoleh: hal pokok/objek
a. gambaran umum dari entitas/program/kegiatan yang diperiksa yang antara pemeriksaan dan
lain meliputi visi, misi, proses bisnis, dan tugas utama dari identifikasi
entitas/program/kegiatan; masalah
Direktorat Litbang Badan Pemeriksa Keuangan 36