Page 49 - BAHAN AJAR BARU. (1)_Neat
P. 49
1. Berupa kalimat tunggal (satu S, satu P, satu O, satu pel, satu K)
2. Sekurang-kurangnya terdiri dari satu subjek (S) dan satu predikat (P)
3. Selalu diawali dengan subjek
4. Berbentuk kalimat aktif
5. Unsur tersebut ada yang berupa kata dan ada yang berupa frasa, dan
6. Dapat dikembangkan menjadi kalimat luas dengan memperluas subjek, predikat, objek,
dan keterangan.
Kalimat dasar tersebut dapat dijadikan kalimat luas dengan menambah keterangan-
keterangan pada subjek, predikat, atau objek, sesuai dengan keperluan. Namun, unsur-
unsur dasar tersebut harus terungkap secara eksplisit (jelas). Contoh kalimat dasar:
1. Kami / berdiskusi.
S P
2. Para siswa / sedang belajar.
S P
3. Mereka / sedang mendiskusikan / tugas kelompok.
S P O
4. Mereka / sedang mempelajari / kalimat dasar.
S P O
5. Ekonomi daerah itu / berdasarkan / pertanian.
S P Pel
6. Mereka / membelikan / saya / sepatu
S P O Pel
Contoh kalimat luas:
Perhatikan, kata yang dicetak miring merupakan kalimat dasar.
1. Kami yang mengharapkan kedamaian di Aceh selalu berdiskusi tentang masalah ini.
2. Para siswa yang kehilangan gedung sekolah itu sedang belajar bahasa Indonesia
dengan sarana seadanya (Hs. 2007: 156).
Makna kalimat
Makna adalah pengertian yang diberikan pada suatu bentuk kebahasaan, dalam hal ini
kata atau kalimat. Dalam sebuah teks, kata dan kalimat tersebut merupakan penyusunan.
Susunan kata atau kalimat yang memiliki makna menghimpun informasi tertentu yang
bermanfaat bagi pembaca.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan makna kata atau kalimat adalah
memahami isi dan konteks. Sebuah kata boleh jadi memiliki banyak arti. Namun, setiap
44