Page 349 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 349

PROSES & TEKNIK
                  PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG


                                individual maupun kelompok masyarakat dengan jumlah  yang
                                besar.  Unjuk  rasa  ini  merupakan  ungkapan  kebebasan  individu
                                warga negara atas kepentingannya yang akan diatur dalam suatu
                                peraturan perundang-undangan.
                           f.    Partisipasi Masyarakat Dalam Bentuk Diskusi, Lokakarya, Dan
                                Seminar.
                                Partisipasi ini  dapat  dilakukan masyarakat  dalam rangka
                                memperoleh  kejelasan  persoalan  terhadap  materi  muatan
                                yang  tengah  dibahas  dalam  lembaga  legislatif.  Karena  diskusi,
                                lokakarya, dan seminar ini dilakukan ketika proses pembentukan
                                peraturan perundang-undangan tengah memasuki pembahasan
                                di legislatif, narasumber yang dihadirkan tidak hanya dari kalangan
                                ahli, akademisi, pakar, maupun pengamat, tetapi sebaiknya juga
                                mendatangkan politisi  yang berkecimpung langsung dalam
                                pembahasan suatu rancangan peraturan perundang-undangan.

                           3.    Partisipasi Masyarakat pada Tahap Post Legislative.

                                Apabila dilihat secara sepintas tahap  post legislative ini tidak
                           dapat dimasukkan dalam proses pembentukan peraturan perundang-
                           undangan. Akan tetapi, justru pada tahap post legislative inilah produk
                           suatu peraturan perundang-undangan mempunyai makna dalam
                           kehidupan nyata di masyarakat.  Artinya, dalam suatu negara  yang
                           menganut sistem demokrasi, suatu produk peraturan perundang-
                           undangan harus berpihak pada kepentingan rakyat. Oleh karena itu,
                           partisipasi masyarakat dalam tahap ini dapat dilakukan sebagai berikut:
                           a.    Unjuk rasa terhadap peraturan perundang-undangan yang baru.
                                Adanya peraturan perundang-undangan  yang baru dapat
                                disikapi beraneka ragam oleh masyarakat karena sangat mungkin
                                peraturan yang baru itu bukan menyelesaikan masalah, tetapi justru
                                menimbulkan masalah sosial baru dalam masyarakat. Sikap itu dapat
                                berupa dukungan atau penolakan terhadap lahirnya suatu peraturan
                                perundang-undangan baru yang diwujudkan dengan unjuk rasa.
                           b.    Tuntutan pengujian terhadap peraturan perundang-undangan.
                                Suatu peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh lembaga
                                legislatif di tingkat pusat yang telah disahkan dan dimuat dalam



                   334   dpr.go.id
   344   345   346   347   348   349   350   351   352   353   354