Page 45 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 45

PROSES & TEKNIK
                  PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG


                           3.   Hakim harus dibimbing oleh  rule of the law, melindungi dan
                                menjalankan tanpa takut, tanpa memihak, dan menentang
                                setiap campur tangan Pemerintah atau partai-partai terhadap
                                kebebasannya sebagai hakim.
                                Mengenai prinsip negara harus tunduk kepada hukum, dalam arti
                           sempit juga bisa diartikan, negara atau pemerintah harus berdasarkan
                           peraturan perundang-undangan dalam mengelola kekuasaannya.
                           Sebagaimana  disampaikan oleh  Julius  Stahl, konsep negara  hukum
                           yang disebutnya dengan istilah ‘rechtsstaat’, mencakup empat elemen
                           penting, yaitu: 36
                           1.   Perlindungan HAM;

                           2.   Pembagian kekuasaan;
                           3.   Pemerintahan berdasarkan UU; dan
                           4.   Peradilan tata usaha negara.

                                Dalam sejarahnya, salah satu prinsip negara hukum,  yaitu
                           pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan, apabila
                           tidak ada kontrol justru membahayakan kebebasan warga negara. Hal
                           ini terjadi mengingat produk hukum (peraturan perundang-undangan)
                           sangat dipengaruhi oleh politik terutama pada saat pembuatannya.
                           Menurut Mahfud MD, baik kegiatan legislatif (pembuatan UU) maupun
                           eksekutif (peraturan di bawah UU), dalam kenyataannya memang lebih
                           banyak membuat keputusan politik dibandingkan dengan menjalankan
                           pekerjaan hukum yang sesungguhnya,  karena karakter produk hukum
                                                           37
                           yang ditampilkan cenderung responsif/populistik.  Namun, hal ini akan
                                                                     38
                           membawa  permasalahan  ketika  konfigurasi  politik  yang  ada  adalah
                           otoriter, karena produk hukum yang lahir lebih berkarakter konservatif/
                                        39
                           ortodoks/elitis.  Pengaruh politik dalam pembentukan peraturan
                           perundang-undangan ini tidak akan membawa permasalahan ketika
                           konfigurasi politik yang ada adalah demokratis.

                          36  Jimly Asshiddiqie, Cita Negara Hukum Indonesia Kontemporer, Orasi llmiah pada Wisuda Sarjana Hukum
                       Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya Palembang, 23 Maret 2004, dimuat dalam Jumal Simbur Cahaya No. 25 Tahun
                       IX Mei 2004, hlm. 3.
                          37  Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia, (Jakarta: LP3ES, 1998), hlm. 8.
                          38  Ibid., hlm. 376.
                          39  Ibid.


                   26    dpr.go.id
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50