Page 147 - BUKU ANTOLOGI PROBLEMATIK RANAH PEMBANGUNAN SISTEM EKONOMI DAN HUKUM DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
P. 147

PENGARUH GLOBALISASI ATAS DISEMINASI
                            PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI LIBERALISME
                          TERHADAP PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI LOKAL
                          (DESA) BERDASARKAN PANCASILA DI INDONESIA


              memperjuangkan kepentingan bersama khususnya Desa-Desa
              yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Dalam ketentuan Pasal
              1 ayat 1 dalam Undang-Undang Desa dijelaskan bahwa Desa
              adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
              selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum
              yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
              mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
              berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
              tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
              Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan demikian kebijakan
              politik Undang-Undang Desa tersebut memberikan pengakuan
              kepada sistem politik di desa berbasis
              entitas masyarakat berpemerintahan
                                                         Dengan demikian
              yang dikelola secara otonomi sesuai
                                                         kebijakan politik
              dengan asal usul, potensi dan karakter   Undang-Undang Desa
              sosial-kultural desa di seluruh wilayah   tersebut memberikan
              Negara Kesatuan Indonesia. Modal          pengakuan kepada
              tersebut dapat menjadi momen                sistem politik di
                                                           desa berbasis
              penerjemahan kembali terhhadap nilai-
                                                        entitas masyarakat
              nilai demokrasi yang telah menjadi urat
                                                         berpemerintahan
              nadi kehidupan komunal di pedesaan       yang dikelola secara
                                         133
              (Communitarianism Democracy) .          otonomi sesuai dengan
                    Masyarakat  Indonesia yang         asal usul, potensi dan
              multikultural dan sangat memegang       karakter sosial-kultural
                                                      desa di seluruh wilayah
              tradisi, Terutama  masyarakat yang
                                                         Negara Kesatuan
              tinggal  dipedesaan  atau di  daerah.
                                                             Indonesia.
              Sebagai contohnya instrumen
              yakni ‘rembug desa’ pada Badan

              133  Soetardjo Kartohadikoesoemo. 1983. Desa. Balai Pustaka. Jakarta. hlm 73



                                         143
   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152