Page 148 - BUKU ANTOLOGI PROBLEMATIK RANAH PEMBANGUNAN SISTEM EKONOMI DAN HUKUM DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
P. 148

ANTOLOGI PROBLEMATIK
              RANAH  PEMBANGUNAN
              SISTEM EKONOMI DAN HUKUM
              DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
              DR. H. R. ACHMAD DIMYATI
              NATAKUSUMAH, S.H., M.H., M.SI

              Permusyawaratan Desa (BPD) sebagaimana yang terdapat dalam
              Undang-Undang Desa yang keanggotaannya Dipilih dari penduduk
              desa berdasarkan keterwakilan wilayah yang pengisiannya
              dilakukan secara demokratis (musyawarah dan mufakat) yang
              mana fungsinya diatur dalam Undang-Undang Desa pada Pasal
              54 ayat 1 sampai dengan 4 yang pada intinya adalah Musyawarah
              Desa merupakan forum permusyawaratan yang diikuti oleh Badan
              Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat
              Desa untuk “memusyawarahkan” hal yang bersifat strategis dalam
              penyelenggaraan Pemerintahan Desa, meliputi penataan Desa,
              perencanaan Desa, kerjasama Desa, rencana investasi yang masuk
              ke Desa, pembentukan BUM Desa, penambahan dan pelepasan
              Aset Desa dan kejadian luar biasa. Adapun yang dilakukan
              laksanakan paling kurang sekali dalam 1 (satu) tahun.
                                            Kemudian dalam penjelasan
                                      Undang-Undang Desa pada Pasal
         ... Yang dimaksud            54 tersebut Musyawarah Desa
          dengan “unsur               merupakan forum pertemuan dari
       masyarakat” adalah             seluruh pemangku kepentingan yang
      antara lain tokoh adat,         ada di Desa, termasuk masyarakatnya,
        tokoh agama, tokoh            dalam rangka menggariskan hal
        masyarakat, tokoh
      pendidikan, perwakilan          yang dianggap penting dilakukan
          kelompok tani,              oleh Pemerintah Desa dan juga
        kelompok nelayan,             menyangkut kebutuhan masyarakat
         kelompok perajin,            Desa. Selanjutnya dalam penjelasan
      kelompok perempuan,             tersebut menyebutkan Yang dimaksud
          dan kelompok                dengan “unsur masyarakat” adalah
        masyarakat miskin.
                                      antara lain tokoh adat, tokoh agama,
                                      tokoh masyarakat, tokoh pendidikan,




                                         144
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153