Page 144 - BUKU ANTOLOGI PROBLEMATIK RANAH PEMBANGUNAN SISTEM EKONOMI DAN HUKUM DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
P. 144

ANTOLOGI PROBLEMATIK
              RANAH  PEMBANGUNAN
              SISTEM EKONOMI DAN HUKUM
              DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
              DR. H. R. ACHMAD DIMYATI
              NATAKUSUMAH, S.H., M.H., M.SI

              berdasarkan dan mencerminkan Pancasila. Berdasarkan hal
              tersebut tidaklah berlebihan jika Pancasila juga merupakan
              volksgeist (jiwa bangsa), Pancasila dapat digolongkan sebagai
              volksgeist bangsa Indonesia. Dengan demikian dapat dikatakan
              bahwa Pancasila sebagai asas fundamental dalam pembentukan
              UUD NRI 1945.
                    Bahwa terlihat secara jelas dalam sila ke 2 (dua) Pancasila
              yang menyatakan “Kemanusiaan yang adil dan beradab” yang
              kemudian pada butir sila tersebut khususnya pada butir ke 2 yang
              menyatakan bahwa “Mengakui persamaan derajat, persamaan
              hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-
              bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
              kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya”. Tentunya asas
              fundamental Pancasila pada sila kedua dan butirnya tersebut
              merupakan asas adanya dan terbentuknya ketentuan Pasal 18B
              ayat (2) UUD NRI 1945 yang menyatakan “Negara mengakui dan
              menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta
              hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
              perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik
              Indonesia, yang diatur dalam undang-undang”. Dengan demikian
              Pasal 18 B ayat (2) UUD NRI 1945 tersebut mengakui keberadaan
              suku-suku dan komunnitas terkecil masyarakat hukum adat yang
              berada di seluruh Indonesia sepanjang masih hidup dan sesuai
              dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan
              Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang. Dengan
              demikian komunitas (masyarakat) adat yang tinggal dalam suatu
              wadah yang dikatakan desa diakui oleh pemerintah yang saat ini
              di undangkan dengan Undang-Undang No.6 Tahun 2014 tentang
              Desa (selanjutnya Undang-Undang Desa).



                                         140
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149