Page 205 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 205

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   bahwa pemilihan umum yang nanti diselenggarakan pada tahun 1955,
                                                   akan memberikan dampak yang positif terhadap kehidupan seluruh
                                                   pendudukan Indonesia. Dampak yang paling diharapkan adalah adanya
                                                   struktur politik yang kokoh untuk periode pemerintahan selanjutnya
                                                   di masa mendatang.
                                                         Pemilihan umum atau jajak pendapat nasional pertama di
                                                   Indonesia merupakan sebuah periode besar tidak hanya dalam sejarah
                                                   Republik Indonesia 10 tahun sejak Indonesia berdiri, tetapi dalam
                                                   pertumbuhan lembaga Parlementer di Asia. Pemilihan umum telah
                                                   menempatkan demokrasi di dalam persidangan sosial politik Indonesia,
                                                   dan itu adalah kemenangan gemilang bagi kekuatan demokrasi bahwa
                                                   orang Indonesia, melalui ujian yang bebas dan cerdas atas hak pilih
                                                   mereka, telah memproklamasikan keyakinan mereka pada cara hidup
                                                   demokratis dan memiliki menunjukkan kedewasaan politik yang luar
                                                   biasa dalam menegakkan cita-cita demokrasi yang diagung-agungkan.
                                                   Pemilih  Indonesia  telah  menghilangkan  ketakutan  dan  menepis
                                                   ramalan akan kritik suram bahwa demokrasi akan layu di Indonesia
                                                   dan rakyatnya akan mengacaukan kemerdekaan Indonesia.  206
                                                         Meskipun dasar-dasar pemerintahan parlementer di paruh
                                                   akhir periode tahun 1950-an sudah menuju kemapanan di Indonesia,
                                                   suprastruktur proses demokrasinya menjadi salah satu konstruksi
                                                   yang tidak pasti. Sistem politik negara tercermin dalam sejumlah
                                                   besar kelompok politik dari semua ukuran partai dan warna ideologis.
                                                   Terdapat hampir sejumlah besar partai politik di Indonesia, banyak yang
                      Meskipun dasar-              mencerminkan kepentingan khusus, regional, agama atau pekerjaan.
                 dasar pemerintahan                Sebagai hasil dari pemilihan nasional pertama menjelang penutupan
                parlementer di paruh               tahun 1955, empat partai dengan sekitar 78% suara keluar sebagai

                  akhir periode tahun              ketua blok politik, tetapi meskipun banyak partai yang lebih rendah

                        1950-an sudah              perolehan suaranya, situasi politik masih menemui ketidakstabilan dan
                                                   sistem kepartaian tidak berkurang. Hal ini dikarenakan banyak dari
                 menuju kemapanan                  partai-partai dominan itu sendiri terdiri dari faksi-faksi yang sering
                           di Indonesia,           bertikai tajam. 207
                                                         Di awal tahun 1953, Presiden Sukarno menyampaikan amanatnya
                 suprastruktur proses              di dalam Rapat Pembukaan Tahun DPR-RI mengenai isu-isu yang

                         demokrasinya              dihadapi oleh Republik Indonesia. Berikut adalah penggalan pidatonya:
                   menjadi salah satu
                       konstruksi yang

                              tidak pasti.
                                                   206 Qutubuddin Aziz, (1955), Indonesia’s First General Elections. Pakistan Horizon, 8(3), h. 400.
                                                   207   Justus Van der Kroef. (1958). The Trials of Indonesian Democracy. The Review of Politics, 20(1),
                                                      h. 71.




                                       dpr.go.id   204





         02 B BUKU 100 DPR BAB 4 CETAK.indd   204                                                                  11/19/19   10:48 AM
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210