Page 207 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 207

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                               hubungan    jang    berdasarkan   perdjandjian
                                                               internasional  biasa,  jang  menghilangkan  hasil-
                                                               hasil  Konperensi  Media  Sundar  jang  merugikan
                                                               rakjat dan Negara kita.
                                                                 Dalam pada itu telah tertjapailah persetudjuan
                                                               untuk  membuka  perundingan  mengenai  Misi
                                                               Militer Belanda dalam waktu sebelum achir bulan
                                                               Maretjang akan datang. Dengan sendirinja hasrait
                                                               kita untuk meneruskan perdjuangan memasukkan
                                                               Irian Barat dalam wilajah de facto Indonesia
                                                               setjepat-tjepatnja tetap akan mendapat perhatian
                                                               besar dari Pemerintah. Dalam politik dalam negeri
                                                               kita melandjutkan usaha-usaha pendemokrasian
                                                               pemerintahan daerah untuk melaksanakan azas-
                                                               azas  dan  dasar-dasar  pemerintahan  sebagai
                                                               tertjantum dalam Undang-undang Dasar kita.
                                                                 Maksud kita jang bulat ialah memberi bangunan
                                                               pemerintahan  jang  berotonomi  di  daerah-daerah
                                                               jang seragam. Disamping melaksanakan pekerdjaan
                                                               itu, jang akan memakan waktu tidak sedikit, maka
                                                               kita  telah  mentjoba  mengisi  sebanjak  mungkin
                                                               otonomi  daerah  jang  sekarang  belum  sempurna
                                                               itu  dengan  menjerahkan  beberapa  kekuasaan
                                                               Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah
                                                               antara  lain  diapangan  kesehatan,  pekerdjaan
                                                               umum,    pendidikan,  perhewanan,   pertanian,
                                                               perikanan dan sosial.
                   Dari pernyataan di                            Bertalian dengan tjita-tjita tersebut diatas, maka

                  atas, permasalahan                           telah  dibentuk  “Panitia  Perimbangan  Keuangan”,
                                                               jang telah menjiapkan suatu rantjangan undang-
                         keuangan dan
                                                               undang  tentang  perimbangan  keuangan  atara
                     anggaran negara                           Negara  dan  daerah-daerah  otonom,  beserta
                        masih menjadi                          peraturan pelaksanaannja.” 208

                       persoalan yang
                                                         Dari pernyataan di atas, permasalahan keuangan dan anggaran
                   diprioritaskan oleh             negara masih menjadi persoalan yang diprioritaskan oleh negara.

                                  negara.          Akan tetapi, permasalahan lain seperti otonomi daerah juga mendapat



                                                   208 Risalah Perundingan 1953 Dewan Perwakilan Rakjat Republik Indonesia, h. 4-6.




                                       dpr.go.id   206





         02 B BUKU 100 DPR BAB 4 CETAK.indd   206                                                                  11/19/19   10:48 AM
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212