Page 212 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 212

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                         Konstituante merupakan lembaga perwakilan sebagaimana
                                                   amanat Konstitusi RIS dan UUDS 1950.  Keberadaan lembaga ini sebagai
                                                   perwujudan keinginan bangsa Indonesia memiliki konstitusi yang
                                                   dibuat oleh perwakilan seluruh rakyat Indonesia.  Dalam kurun waktu
                                                   eksistensinya (1956-1959) Konstituante telah melakukan berbagai
                                                   diskusi dan perdebatan yang penting mengenai struktur konstitusi
                                                   yang ideal bagi bangsa Indonesia.  Namun disparitas pandangan
                                                   ideologi yang tajam kaya itu harus dihentikan dengan dikeluarkannya
                                                   dekrit Presiden.  Alasan bahwa konstituante yang merupakan produk
                                                   dari sistem liberal, menjadi satu sandaran bagi alasan dibubarkannya
                                                   lembaga pembuat konstitusi itu, ditengah ide tentang demokrasi
                                                   terpimpin yang sedang gencar dilancarkan oleh pemerintah saat itu.
                                                         Dalam  Bab  ini  juga direkonstruksi  dan  dijelaskan  peran
                                                   parlemen, khususnya DPR, dalam mengawal dan mengkritisi kegiatan
                                                   pemerintah.  Sikap oposisi partai-partai yang berada di luar kekuasaan
                                                   terlihat jelas dan tegas.  Selain itu parlemen juga berperan sebagai
                                                   partner pemerintah yang mendukung kebijakan-kebijakan strategis
                                                   pemerintah, khususnya dalam menghadapi pihak-pihak asing maupun
                                                   pihak-pihak yang mengancam integritas negara Indonesia.
                           Konstituante

                             merupakan             5.1.1. Peran DPR sebagai Penyeimbang
                 lembaga perwakilan                Pemerintah

                          sebagaimana                    Tidak seperti Dewan Konstituante, DPR yang telah mewarisi
                    amanat Konstitusi              tradisi parlementaris sejak Indonesia merdeka perlahan menjadi
                                                   lembaga yang sangat gesit dalam mengimbangi kinerja pemerintah
                         RIS dan UUDS              dan mengawal kepentingan rakyat, bangsa dan negara.  Setumpuk
                    1950.  Keberadaan              persoalan-persoalan kebangsaan dan kemasyarakatan Indonesia,

                 lembaga ini sebagai               sebagai negara yang baru berdiri, membutuhkan perhatian parlemen
                                                   sebagai mitra pemerintah.  Sangat mencolok adalah peran parlemen
                            perwujudan             dalam mendukung usaha pemerintah mendapatkan pengakuan

                    keinginan bangsa               internasional, dengan mengesahkan UU kerjasama hubungan bilateral
                   Indonesia memiliki              dan perdagangan dengan berbagai negara di awal kemerdekaan
                                                   Indonesia.  Hingga akhir tahun 1954 tercatat setidaknya ada 6 perjanjian
               konstitusi yang dibuat              persahabatan dengan negara-negara: (1) Mesir, (2) Syria, (3) India (4)
                       oleh perwakilan             Pakistan, (5) Birma, (6) Filipina.  Sementara pada akhir tahun yang
                                                                                212
                         seluruh rakyat            sama Indonesia telah menjalin hubungan kerjasama diplomasi dengan
                                                   Uni Soviet.  Hingga akhir 1959 tercatat 11 hubungan kerjasama dengan
                              Indonesia.
                                                   berbagai negara termasuk: Afganistan, Mesir, Kerajaan Irak dan Iran.

                                                   212  Sekretariat DPR-GR, 1970, Hlm 142.




                                       dpr.go.id   212





         02 B BUKU 100 DPR BAB 5 CETAK.indd   212                                                                  11/19/19   1:10 PM
   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217