Page 215 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 215

PARLEMEN B AR U-HAR APAN B AR U
                                                                                PARLEMEN INDONE SIA  1955 - 1957



                                                         Atas undangan dari Soviet tertinggi URSS Delegasi Parlemen
                                                   Republik Indonesia jang dipimpin oleh Mr. Hardi, ketua Fraksi PNI
                                                   dalam Parlemen, pada tgl.19 September malam telah tiba di Moskow.
                                                   Delegasi ini terdiri dari 21 orang anggota, termasuk pemimpin2 dan
                                                   wakil2 fraksi Parlemen dari: PNI, Masjumi, Nahdatul Ulama, Partai
                                                   Komunis Indonesia dan partai2 serta organisasi2 rakjat di Indonesia
                                                   lainnja.  Para tamu disambut oleh S.M. Arusyanyan, Wakil Ketua
                                                   Presidium Sovjet Tertinggi URSS, W.T.Lacis, Ketua Madjelis Bangsa2
                                                   Sovjet Tertinggi URSS, dan pemimpin2 politik serta pemimpin2 rakjat
                                                   lainnja. 217
                                                         Kunjungan delegasi parlemen yang berlangsung hampir 3 pekan
                                                   (hingga 9 Oktober) itu diikuti oleh perwakilan fraksi-fraksi di DPR.
                                                   Tidak hanya ke Moskow, delegasi ini berkunjung ke kota-kota besar dan
                                                   negara-negara bagian Uni Soviet dan bertemu dengan pejabat-pejabat
                                                   (parlemen Soviet) yang setingkat.  Kunjungan yang hanya berselang
                                                   kurang dari satu bulan dari kunjungan pertama Presiden Sukarno ke
                                                   Soviet ini menunjukkan bahwa parlemen Indonesia mendapatkan
                                                   kesempatan untuk mengenal dan memahami kegiatan diplomatik
                                                   pemerintah yang sedang dibangun, khususnya dengan negara-negara

                 Atas undangan dari                Blok Timur.
                                                         Ketika hubungan Indonesia – Australia mengalami ketegangan,
               Soviet tertinggi URSS               diantaranya terkait rencana penyelenggaraan Konferensi Asia – Afrika,
                  Delegasi Parlemen                Parlemen berinisiatif menyelenggarakan pengiriman missi goodwill ke

                  Republik Indonesia               Australia. Ketua Seksi Luar Negeri Parlemen, I.A. Muis, sebagaimana

                  jang dipimpin oleh               disebutkan harian Bintang Timur (1955) menyatakan bahwa “Pada waktu
                                                   ini terasa kerenggangan hubungan antara Indonesia-Australia, dan ia
              Mr. Hardi, ketua Fraksi              mengharapkan dengan pertukaran pengiriman missi parlementer,
               PNI dalam Parlemen,                 kebudajaandan lain2nja usaha untuk memperluas hubungan baik

             pada tgl.19 September                 antara kedua negeri ini, kerenggangan itu dapat dirapatkan kembali”
                                                   ia menyatakan bahwa:
                 malam telah tiba di
                               Moskow.                         Pengiriman missi goodwill Parlemen ke Australia
                                                               pada permulaan April [1955] jang akan datang …
                                                               merupakan salah satu facet untuk mempererat
                                                               perhubungan Indonesia – Australia jang nantinja
                                                               dapat diperluas dengan pertukaran kebudajaan,
                                                               pengiriman peladjar, hbungan dagang dan lain2nja
                                                               lagi. 218

                                                   217  “Delegasi Parlemen Indonesia Tiba di Moskow” dalam Bulletin Kedutaan Besar Uni republic-
                                                      Republik Sovjet Sosialis di Republik Indonesia. Edisi No. 61. September 1956 hlm 1.
                                                   218  Bintang Timur, 9 Februari 1955




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   215
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 5 CETAK.indd   215                                                                  11/19/19   1:10 PM
   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220