Page 220 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 220

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   pemerintahan Kabinet Djuanda, baik dalam fungsinya sebagai lembaga
                                                   legislative maupun sebagai lembaga tinggi negara dalam menghadapi
                                                   persoalan-persoalan negara seperti pemberontakan dan intervensi
                                                   asing.
                                                         Selama pemerintahan Kabinet Karya (Kabinet Djuanda), DPR
                                                   memang sangat produktif dalam membuat dan mengesahkan Undang-
                                                   undang.  Dalam kurun waktu tahun 1957-1958 saja tercatat sebanyak

                                                   167 UU telah disahkan.  Itu belum termasuk UU yang disahkan sebelum
                                                   dekrit Presiden 5 Juli 1959, yang mana selama tahun 1959 tercatat 29
                                                   UU telah disahkan. 225
                                                         Selama sekitar lima tahun masa tugasnya DPR hasil pemilu 1955
                                                   telah secara produktif menghasil produk-produk hukum yang sangat
                                                   berguna bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.  Sebanyak 113
                                                   UU baru telah disahkan.   Angka itu dari total 145 RUU yang diajukan
                                                   pemerintah dan 8 RUU dari usul inisiatif DPR sendiri.  Dari 145 RUU
                                                   ada 16 Rancangan yang ditarik kembali dan 16 RUU yangbelum sempat
                                                   dibicarakan.  Dari 8 RUU inisiatif DPR, 3 diantaranya disetujui dan
                                                   disahkan menjadi Undang-undang, sementara 4 RUU ditolak dan
                                                   sisanya 1 RUU ditarik kembali.
                                                         Selain itu DPR juga menghasilkan 23 resolusi dan 3 interpelasi,
                                                   dan 1 hak angket yang belum dibahas. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat
                                                   dalam tabel berikut. 226
                                                         Peran DPR sebagai lembaga legislatif dilakukan dengan
                                                   melibatkan masukan-masukan dari masyarakat.  Berbagai lapisan
                                                   masyarakat yang mewakili aspirasi rakyat Indonesia bisa memberikan
                                                   masukannya yang berguna bagi proses pembuatan UU.  Sebagai contoh,
                                                   dalam kunjungannya ke Universitas Airlangga, Surabaya, tanggal 1
                                                   April 1958, Ketua DPR Mr. Sartono meminta masukan dari kalangan
                                                   mahasiswa dan akademisi universitas tersebut untuk pembuatan UU
                  Peran DPR sebagai                tentang perguruan tinggi.

                    lembaga legislatif                     Menurut Mr. Sartono, sebagaimana dikutip Harian Merdeka
                   dilakukan dengan                (1958):     … bagi penjusunan Undang2 itu masih belum

                            melibatkan                         diperoleh persesuaian antara Universitas2 jang
                 masukan-masukan                               ada di Indonesia karena masih terdapat 2 aliran

                     dari masyarakat.                          jang  sama dipegang teguh:  jaitu  satu  pihak  tetap
                                                               menghendaki sistim continental sebagai berlaku di

                                                   225 Sekretariat DPR-GR, 1970 Hlm, 507-518
                                                   226 Marbun, 1992: 108-109




                                       dpr.go.id   220





         02 B BUKU 100 DPR BAB 5 CETAK.indd   220                                                                  11/19/19   1:10 PM
   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225