Page 222 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 222

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   5.2.  Konstelasi Politik Dunia dan Pemilu
                                                   1955

                                                         Situasi politik dunia awal tahun 1955 khususnya menjelang
                                                   penyelenggaraan Konferrensi Asia – Afrika (KAA) ditandai dengan
                                                   meningkatnya perseteruan  ideologis antara  Blok Barat,  Kapitalis
                                                   yang disponsori AS dan Blok Timur, Sosialis, dibawah pimpinan Uni
                                                   Soviet.  Perang Dingin merupakan istilah yang mengemuka untuk
                                                   menggambarkan kondisi dunia saat itu.  sikap saling curiga yang
                                                   dibangun oleh masing-masing kubu telah membelah dunia dalam dua
                                                   kekuatan besar.
                                                         Sementara itu negara-negara yang baru merdeka pasca perang
                                                   Dunia kedua, atas prakarsa beberapa negara menggagas pertemuan
                                                   untuk membangun solidaritas.  Lima negara yang menggagas
                                                   solidaritas yang terdiri dari India, Birma, Srilangka, Pakistan dan
                                                   Indonesia.  Hasil dari pertemuan dari perwkilan kelima negara tersebut
                                                   adalah diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika di Indonesia.
                                                         Penyelenggaraan KAA ini mendapat halangan dari negara-
                                                   negara Blok Barat khususnya AS yang melihat konferensi ini sebagai
                                                   kepanjangan interes Blok Timur.  Dalam berbagai media pada saat
                                                   itu terlihat bagaimana reaksi dan penolakan yang dilakukan Barat
                                                   berkaitan dengan rencana penyelenggaraan KAA.


                                                   5.2.1  KAA dan Perjuangan Pembebasan
                                                   Irian Barat

                                                         Penyelenggaraan konferensi Asia Afrika merupakan bagian dari
                         Sementara itu             kerangka besar penguatan solidaritas bangsa-bangsa Dunia Ketiga di
                        negara-negara              bawah semangat anti-kolonialisme PBB.  Penyelenggaraan konferensi

                  yang baru merdeka                yang merupakan manifestasi pergerakan bangsa-bangsa di Asia dan
                          pasca perang             Afrika untuk menuntut kemerdekaan pada hakikatnya merupakan
                    Dunia kedua, atas              gerakan melawan imperialisme dan kolonialisme.
                                                         Konferensi Asia – Afrika senafas dengan perjuangan Indonesia
                    prakarsa beberapa              untuk merebut kembali Irian Barat, sebagai prasyarat kemerdekaan

                  negara menggagas                 Indonesia secara penuh dan lepas dari kolonialisme Belanda.
                    pertemuan untuk                Karenanya upaya penyelenggaraan perhelatan negara-negara Dunia
                          membangun                Ketiga itu tidak bisa dilepaskan dari semangat perjuangan pembebasan
                                                   Irian Barat.  Memang sejauh ini perjuangan memperebutkan Irian Barat
                              solidaritas.         dilakukan dengan jalur diplomasi, yakni melalui cara perundingan

                                                   dengan Belanda, maupun melalui fora internasional yakni di PBB.





                                       dpr.go.id   222





         02 B BUKU 100 DPR BAB 5 CETAK.indd   222                                                                  11/19/19   1:10 PM
   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227