Page 219 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 219

PARLEMEN B AR U-HAR APAN B AR U
                                                                                PARLEMEN INDONE SIA  1955 - 1957



                                                         Pernyataan tokoh PNI ini berkaitan dengan adanya pendapat
                                                   yang tidak  setuju  pinjaman  dari Uni Soviet,  dan kekhawatiran
                                                   bahwa Indonesia akan cenderung ke Blok Timur.  Suasana Perang
                                                   Dingin sangat mempengaruhi suasana politik dan pertimbangan-
                                                   pertimbangan di kalangan anggota DPR saat itu.
                                                         Soepeni mendukung kebijakan pemerintah untuk meminjam
                                                   dari Uni Soviet dengan syarat bahwa Indonesia juga menjual produk-
                                                   produknya ke Uni Soviet dengan sistem barter (imbal beli), yang mana
                                                   ini memang merupakan salah satu cara pembayaran sebagaimana yang
                                                   tercantum dalam perjanjian kedua negara.  Selain itu Soepeni menilai
                                                   pentingnya penggunaan pinjaman itu untuk dikontrol oleh parlemen.
                                                   Hal ini ditekankan guna memastikan apakah pinjaman itu bermanfaat
                                                   atau justru merugikan rakyat. Iapun optimis bahwa hubungan yang
                                                   baik antara pemerintah dan parlemen akan menjamin mekanisme
                   Hal ini ditekankan              kontrol tersebut.

                   guna memastikan
                    apakah pinjaman                5.1.4. Produktivitas Lembaga Legislatif

                 itu bermanfaat atau                     Dalam fungsinya sebagai lembaga legislatif, parlemen, meskipun
                    justru merugikan               selalu bersikap kritis namun telah secara aktif bersama-sama dengan
                                                   pemerintah mengesahkan berbagai produk-produk legislatif yang
                                  rakyat.          penting khususnya di masa-masa darurat 1957-1959.  PM Djuanda di

                                                   akhir masa jabatannya dalam memimpin Kabinet Karya (1957-1959) di
                                                   depan anggota DPR menyampaikan:
                                                         Selama 2 tahun Kabinet Karya senantiasa bekerdja sama
                                                   dengan D.P.R. dalam suasana jang baik sehingga dalam bidang
                                                   perundang2an dapat ditjapai hasil2 jang banjak seperti UU keadaan
                                                   bahaja, UU wadjib militer, UU Nasionalisasi perusahaan Belanda,
                                                   UU pembatalan hak pertambangan dll. Disamping itu pemerintah
                                                   menjatakan terimakasihnja karena adanja  pengertian baik dari DPR
                                                   untuk tindakan2 pemerintah guna mengatasi pelbagai kesulitan jang
                                                   dihadapi negara dan masjarakat, seperti usaha usaha dalam rangka
                                                   pernjataan keadaan SOB keadaan perang, konperensi Munas dan
                                                   Munap, operasi2 militer thd pemberontak2 PRRI-Permesta, tindakan2
                                                   thd intervensi asing dan langkah2 dalam hubungan perdjuangan Irian
                                                   Barat serta nasionalisasi perusahaan milik Belanda. 224
                                                         Pernyataan PM Djuanda tersebut menunjukkan bahwa DPR telah
                                                   menjadi mitra yang seimbang dalam mendukung kebijakan-kebijakan


                                                   224  Artikel “Kata Perpisahan Pem. Pd. Dewan Perwakilan Rakjat” dalam Merdeka edisi. 8 juli 1959.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   219
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 5 CETAK.indd   219                                                                  11/19/19   1:10 PM
   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224