Page 247 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 247

PARLEMEN B AR U-HAR APAN B AR U
                                                                                PARLEMEN INDONE SIA  1955 - 1957



                                                   pesimisme dan langkah mundur pada pemerintahan sebelumnya.
                                                         Pada masa pemerintahan Kabinet Burhanudin Harahap (Agustus
                                                   1955 – Maret 1956) Anak Agung Gede Agung, Menteri Luar Negeri
                                                   Kabinet  BH  dan  Menlu  Belanda  Luns  membuat  joint  statement
                                                   mengeluarkan masalah sengketa Irian Barat dari agenda PBB, padahal
                                                   pembicaraan di forum internasional itu sangat diperlukan Indonesia
                                                   dalam perjuangan diplomasinya mengembalikan Irian Barat ke
                                                   pangkuan ibu pertiwi.
                                                         Tindakan Pemerintah ini langsung mendapat reaksi keras dari
                                                   DPR dan dalam rapat Pleno tanggal 24 Januari 1956, DPR mengajukan
                                                   hak interpelasi sebagaimana diusulkan oleh I.A. Moeis dkk.  Dalam
                                                   interpelasinya DPR mengajukan beberapa pertanyaan yang harus
                                                   dijawab pemerintah: (1) Atas dasar apakah Menteri Luar Negeri
                                                   melakukan pembitjaraan-pembitjaraan  dengan  menteri Belanda
                                                   Luns di New York dan apa isi pembitjaraan itu? dan (2) Apakah alasan
                                                   pemerintah untuk menjetujui pentjabutan masalah Irian Barat dari
                               Tindakan            atjara P.B.B.? 274

                       Pemerintah ini
                langsung mendapat                  5.4.2. All-Indonesian Congress dan

                      reaksi keras dari            Partisipasi Seluruh Rakyat untuk Irian
                      DPR dan dalam                Barat
                                                         Desakan penyelesaian masalah Irian Barat telah menguat sebelum
                 rapat Pleno tanggal               terbentuknya DPR hasil pemilu 1955.  Pada saat pergantian kabinet dari
                     24 Januari 1956,              Kabinet Ali Sastroamijojo I ke Kabinet Burhanuddin Harahap, tanggal

                    DPR mengajukan                 10-16 Agustus 1955 sebuah kongres bernama Kongres Rakyat Seluruh
                        hak interpelasi            Indonesia (All-Indonesian Congress) telah diselenggarakan.
                                                         Penyelenggaraan  kegiatan  itu dilaksanakan oleh sebuah
                         sebagaimana               Panitia bernama Panitya Kongres Rakyat seluruh Indonesia atau All-
                   diusulkan oleh I.A.             Indonesian Congress (AIC) yang menghimpun tokoh-tokoh Angkatan

                             Moeis dkk.            1945.  Gerakan massa yang terbentuk pada tahun 1955 ini bertujuan
                                                   untuk berpartisipasi dalam penyelesaian permasalahan-permasalahan
                                                   bangsa.  Muncul sebagai respons dari seruan Bung Karno untuk
                                                   menyelenggarakan organisasi berbasis gerakan massa.  Gerakan ini
                                                   dibentuk oleh Panitya Angkatan 45 dengan pengurus merupakan
                                                   tokoh-tokoh dari berbagai kalangan.  Dalam pertemuannya di rumah
                                                   Walikota Jakarta, Sudiro diputuskan susunan Panitya Pimpinan All
                                                   Indonesian Congress sebagai berikut:

                                                   274   Sekretariat DPR-GR, hlm. 177.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   247
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 5 CETAK.indd   247                                                                  11/19/19   1:10 PM
   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252