Page 249 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 249
PARLEMEN B AR U-HAR APAN B AR U
PARLEMEN INDONE SIA 1955 - 1957
terlaksananja AIC, dan orang-orang dari oraganisasi-
organisasi massa, seperti Pemuda, Mahasiswa, buruhm
Tani, Bekas Pedjuang, organisasi2 Pengusaha Nasional dan
lain-lainnja. Dengan demikian ditempuh djalan agar AIC
didukung oleh potensi nasional setjara luas. 276
Selain tokoh-tokoh nasional, khususnya angkatan 1945, gerakan
ini juga melibatkan seluruh komponen bangsa mulai dari kalangan
pemuda, mahasiswa, buruh, tani, pengusaha dan sebagainya. Gerakan
ini menunjukkan upaya yang sistematis untuk menggalang seluruh
potensi bangsa untuk mengatasi permasalahan bangsa khususnya
masalah pembebasan Irian Barat.
Sebagaimana keputusan dalam pertemuan di Rumah Walikota
Sudiro tanggal 30 januari 1955, setidaknya ada 3 permasalahan bangsa
yang ingin dijawab dengan diebtnuknya gerakan kongres Seluruh
Kongres itu Rakyat Indonesia dihapusnya Finec, terciptanya perdamaian nasional
mengeluarkan satu dan masalah irian Barat. 277
Kongres itu mengeluarkan satu pernyataan dan 4 resolusi
pernyataan dan
yang disampaikan kepada pemerintah dan DPR terkait penyelesaian
4 resolusi yang masalah Irian Barat. Resolusi itu membahas seluruh aspek kehidupan
disampaikan kepada berbangsa dan bernegara dan mendesak kepada seluruh bangsa untuk
pemerintah dan DPR bersatu padu memikirkan dan memecahkan permasalahan Irian Barat
dalam berbagai aspek dan dimensinya. Adapun poin-poin resolusi
terkait penyelesaian
yang dikeluarkan dari berbagai elemen masyarakat itu terdiri dari:
masalah Irian Barat. (1) kekuatan nasional, (2) politik, (3) Ekonomi, dan (4) Kebudayaan,
Pendidikan dan Pengajaran. 278
Sebagai respon dari desakan masyarakat dan dalam upayanya
mendukung kebijakan pemerintah dalam memecahkan persoalan
Irian Barat tersebut, DPR hasil pemilu menyetujui Rancangan UU
tentang pembentukan Propinsi Irian Barat sebagaimana yang diajukan
pemerintah. Rancangan UU itu kemudian disahkan menjadi UU Nomor
15 tahun 1956.
Permasalahan Irian Barat mendapat perhatian yang besar
dari DPR maupun Konstituante. Dengan dukungan yang bulat dari
Konstituante terhadap kepemilikan Irian Barat oleh Indonesia, Dewan
Nasional Kongres Rakyat seluruh Indonesia (AIC) mengirimkan kawat
ke PBB dengan pernyataan sebagai berikut:
276 Bintang Timur, 19 januari 1955.
277 Bintang Timur, 20 januari 1955
278 Yamin, Mr. Mohd, Kedaulatan Indonesia atas Irian Barat, Jakarta: 1956, 99-109.
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 249
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
02 B BUKU 100 DPR BAB 5 CETAK.indd 249 11/19/19 1:10 PM