Page 246 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 246

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   – Belanda akan dilaksanakan di Belanda pada 4 Desember 1950.  Peran
                                                   DPR dalam perundingan itu terlihat dengan turut sertanya beberapa
                                                   anggota DPR sebagai anggota delegasi Indonesia di negeri Belanda.
                                                   Pemerintah Kabinet Natsir menunjuk 18 anggota delegasi yang diketuai
                                                   oleh Menlu Mr.Mohammad Roem, Menteri Kesehatan Dr. J. Leimena,
                                                   sebagai wakil ketua.  Dalam Keputusan Presiden No.57 tahun 1950 itu,
                                                   anggota-anggota parlemen yang terlibat dalam diplomasi Irian Barat
                                                   adalah: Mr. Teng Tjin Leng, Hamid Algadrie, I.J. Kasimo, B. Sahetapy
                                                   Engel, Mr. Sunaryo,  dan Mr. Muhammad Yamin. 271
                                                         Sikap keras Belanda yang ingin mempertahankan kekuasaannya
                                                   di Irian Barat, sebagaimana yang disampaikan pemerintah itu,
                                                   mendapat reaksi keras di kalangan DPR.  Untuk itu anggota DPR
                                                   mengajukan beberapa usul Mosi tentang Irian Barat.  Mosi pertama
                                                   diajukan oleh Anggota DPR, Kusnan, dan mosi kedua disampaikan oleh
                                                   Djody Gondokusumo.  Dalam perkembangannya Gondokusumo dkk.
                                                   Menarik mosi, sehingga tinggal mosi Kusnan dkk. yang melaju untuk
                                                   dibicarakan di sidang Pleno DPR.
                                                         Dalam mosi Kusnan disebutkan tuntutan parlemen Indonesia
                                                   sebagai berikut:
                                                         a. Tetap menuntut masuknja Irian Barat dengan segera
                                                           kedalam wilajah R.I. dengan Status jang sama dengan
                                                           Daerah-daerah Indonesia lainnja.
                                                         b. Menghapus Uni Indonesia Belanda
                                                         c. Menindjau kembali dalam waktu selama-lamanja 3  bulan
                                                           hasil-hasil K.M.B. untuk menghapuskannja. 272
                                                         Dari hasil voting yang dilakukan dalam untuk pengajuan mosi

                             Sikap keras           tersebut, mosi itu disetujui dengan perimbangan suara 66 setuju dan
                                                              273
                  Belanda yang ingin               63 menolak.   Hasil pemungutan suara tanggal 10 Januari 1951 menjadi
                                                   titik awal bagi perjuangan Indonesia untuk kembali merebut Irian Barat
                    mempertahankan                 dari kekuasaan kolonial Belanda.
               kekuasaannya di Irian                     Aspirasi dan desakan masyarakat terhadap penyelesaian masalah

                  Barat, sebagaimana               Irian Barat juga muncul seiring dengan persiapan pelaksanaan pemilu.
                    yang disampaikan               Dan dengan sendirinya, ketika DPR baru sebagai hasil pilihan rakyat
                                                   terbentuk, harapan besar tertumpu pada pundak para anggota legislatif
                       pemerintah itu,             tersebut.  Namun demikian DPR hasil pemilu 1955 mewarisi tidak
              mendapat reaksi keras                hanya semangat optimisme untuk menggabungkan kembali Irian

                      di kalangan DPR              Barat sebagai bagian dari kedaulatan Indonesia, tetapi juga mewarisi

                                                   271  ANRI, koleksi Delegasi Indonesia No. 1504.
                                                   272  Sekretariat DPR-GR, hlm.177.
                                                   273  Ibid.



                                       dpr.go.id   246





         02 B BUKU 100 DPR BAB 5 CETAK.indd   246                                                                  11/19/19   1:10 PM
   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251