Page 241 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 241

PARLEMEN B AR U-HAR APAN B AR U
                                                                                PARLEMEN INDONE SIA  1955 - 1957



                                                                           Koalisi
                    Parlemen        Periode        perhatikan bagan di bawah ini.               Periode
                                                     Kabinet
                    DPRS            1950-1956        Kabinet Natsir        Zaken Kabinet/Kabinet Masjumi  6 Sept 1950 – 18 April 1951
                                                     Kabinet Sukiman       Koalisi Masjumi-PNI-Parkindo-PIR  26 April 1951 –  26 April 1952
                                                     Kabinet Wilopo        Koalisi PNI-Masjumi-PSI  19 Maret 1952 – 2 Juni 1953

                                                                       Parlemen Periode 1950-1959

                    Parlemen        Periode          Kabinet               Koalisi              Periode
                    DPRS            1950-1956        Kabinet Ali Sastroamidjojo I   Koalisi PNI-NU-PIR-PRN-PSII  1 Agust 1953 – 12 Agust 1955
                                                     Kabinet Burhanuddin Harahap   Koalisi Masyumi, PIR Hazairin,   12 Agus 1955 – 3 Maret 1956
                                                                           PSII, NU, PSI, Partai Buruh, PRN,
                                                                           Parindra Parkindo, Demokrat,
                                                                           PRI.
                    DPR             1956- 1959       Kabinet Ali Sastroamidjojo II  Koalisi PNI-Masjumi-NU  24 Maret 1956  –14 Maret
                    (hasil pemilu)                                                              1957
                                                     Kabinet Djuanda /Kabinet Karya  Zaken Kabinet  9 April 1957 –  10 Juli 1959
                    DPR UUD 45      22 Juli 1959 – 4 Juni
                                    1960

                                                         Hatta menilai bahwa kesulitan pembentukan Kabinet disebabkan
                                                   karena terlalu banyaknya partai di parlemen.  Karena itu ia mnegusulkan
                                                   untuk mencari jalan untuk penyederhanaan kepartaian. 260
                                                         PNI sebagai partai besar terlempar dari rencana koalisi dan
                                                   memposisikan diri berseberangan dengan pemerintah sebagai oposisi.
                                                   Kekuatan oposisi ditambah, tentu saja dengan PKI yang dari awal
                                                   memang tidak diajak bergabung dalam koalisi, dan beberapa partai
                                                   medioker seperti PIR Wongsonegoro.  Namun demikian pemerintahan
                                                   Burhanuddin disokong oleh partai besar lain seperti NU, yang
                         Hatta menilai             meskipun pada awalnya ragu-ragu, tapi akhir memberikan dukungan
                     bahwa kesulitan               pada Koalisi pimpinan Masjumi.
                                                         Komposisi kabinet berdasarkan jatah untuk tiap-tiap partai
             pembentukan Kabinet
                                                   pendukung adalah sebagai berikut: Masyumi mendapat jatah 4
                  disebabkan karena                menteri, PIR Hazairin (2 menteri), PSII (2 menteri), NU (2 menteri),

                   terlalu banyaknya               PSI (2 menteri), Partai Buruh (2 Menteri), PRN (2 menteri) Parindra (2
                  partai di parlemen.              menteri), Parkindo, Demokrat dan PRI masing-masing 1 menteri, dan
                                                   satu orang menteri non-partai.
                          Karena itu ia
                                                         Secara lengkap nama-nama anggota kabinet Burhanudin
                mnegusulkan untuk                  Harahap adalah sebagai berikut:

                mencari jalan untuk                      1. Perdana Menteri - Mr. Burhanuddin Harahap
                    penyederhanaan                       2. Wakil Perdana Menteri I -  R. Djanu Permadi
                                                         3. Wakil Perdana Menteri II -  Harsono Tjokroaminoto
                            kepartaian.
                                                         4. Menteri Luar Negeri - Mr. Anak Agung Gede Agung

                                                   260 “Wk.Presiden di Surabaja: Kabinet BH terbentuk tidak 100% sesuai dengan Opdracht” Merdeka,
                                                      24 Agustus 1955.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   241
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 5 CETAK.indd   241                                                                  11/19/19   1:10 PM
   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246