Page 240 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 240

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   yang baru.  Kabinet baru pun terbentuk dengan pimpinan Masjumi
                                                   dan menggandeng 12 partai lainnya membentuk sebuah koalisi besar.
                                                   Namun upaya untuk mengajak PNI kedalam koalisi pemerintahan yang
                                                   baru tidak berhasil.  Konflik Masjumi – PNI terjadi karena masalah
                                                   susunan kabinet.  Calon-calon yang diusulkan PNI untuk duduk dalam
                                                   kabinet koalisi ditolak Masjumi. Sebagaimana ditulis Harian Merdeka
                                                   tanggal 9 Agustus sebagai berikut:


                                                               Masjumi tidak dapat menerima tjalon-tjalon jang
                                                               diusulkan oleh PNI jg terdiri dari Mr. Hardi (Wk.
                                                               P.M.), Mr. Sunario (Menlu) … Masjumi menghendaki
                                                               Wilopo dan Mukarto sebagai orang2 jang akan
                                                               menduduki kursi Wk.PM dan Menlu … Kalangan
                                                               PNI menduga bahwa penolakan Masjumi atas Mr.
                                                               Hardi mungkin karena Mr. Hardi dahulu pernah
                                                               dituduh oleh golongan Masjumi  dengan apa jang
                                                               mereka sebut “mentjemarkan nama agama Islam”
                                                               Tapi, demikian kalangan PNI, hal ini tidak dapat
                                                               dibenarkan [dibuktikan] oleh umum dan pangadilan
                                                               karena sampai sekarang karena tidak ada saksi
                                                               jang menguatkan tuduhan tersebut.  Mengenai
                                                               keberatan Masjumi terhadap Mr. Sunario, hal ini

                              Perbedaan                        berdasarkan atas politik L.N. Sunario jang tidak
                                                               setuju masjumi mengenai perundingan2 di sekitar
                      pendapat antara
                                                               Uni Indonesia-Belanda.  259
                    PNI dan Masyumi
                          dalam proses                   Perbedaan pendapat antara PNI dan Masyumi dalam proses

                  penentuan struktur               penentuan struktur pemerintahan yang baru, menghapus harapan
                  pemerintahan yang                banyak pihak, termasuk Hatta, akan terbentuknya pemerintahan
                                                   yang kuat.  Pengalaman jatuh bangunnya kabinet sejak 1950 hingga
                    baru, menghapus                menjelang terbentuknya Kabinet Burhanudin Harahap memberikan
                       harapan banyak              keinginan akan sebuah pemerintahan yang bisa mengakomodir

              pihak, termasuk Hatta,               kepentingan faksi-faksi kekuatan di parlemen. Selama kurun waktu
                   akan terbentuknya               5 tahun tersebut setidaknya terjadi 4 kali pergantian pemerintahan,
                                                   dan beberapa hanya berumur sekitar 1 tahun. Zaken Kabinet pimpinan
                         pemerintahan              Natsir hanya berumur 7 bulan, sementara kabinei Sukiman dan Kabinet
                              yang kuat.           Wilopo berumur masing-masing 12 dan 15 bulan.  Untuk lebih jelasnya



                                                   259 “Kesulitan Baru Timbul mengenai Personalia Kabinet”dalam Merdeka, 9 Agustus 1955.




                                       dpr.go.id   240





         02 B BUKU 100 DPR BAB 5 CETAK.indd   240                                                                  11/19/19   1:10 PM
   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245