Page 239 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 239

PARLEMEN B AR U-HAR APAN B AR U
                                                                                PARLEMEN INDONE SIA  1955 - 1957



                                                   cara kerja Panitia Persiapan Konstituante yang meskipun berjumlah 170
                                                   orang tapi dianggapnya tidak bisa menyiapkan cara kerja yang nyaman.
                                                         Kenyataan ini menunjukkan adanya pengulangan kegagalan
                                                   Dewan Konstituante pada sidang tahun sebelumnya yang tidak berhasil
                                                   menelurkan hasil yang diharapkan. Akibatnya muncul keresahan di
                                                   kalangan masyarakat, termasuk keresahan di kalangan para anggota
                                                   Dewan itu sendiri, seperti diungkapkan oleh harian Merdeka yang
                                                   terbit pada 14 Januari 1958 sebagai berikut:


                                                               Tentang Sidang Pleno Konstituante ke-III tahun 1957
                                                               jang tidak dapat menjelesaikan atjaranja dan tidak
                                                               dapat mengambil putusan tentang Dasar Negara,
                                                               oleh Wilopo dikatakan,  bahwa itu  menimbulkan
                                                               rasa kurang puas di kalangan masjarakat, bahwa
                                                               di sana sini terdengar suara2 putus asa.  Diluar
                                                               Gedung Konstituante banjak tersiar pendapat,
                                                               bahwa jang dianggap orang djalan buntu itu,
                   Reaksi masyarakat                           Konstituante akan membubarkan diri. 258

                     terhadap Dewan
                                                         Reaksi masyarakat terhadap Dewan Konstituante tidak lepas
                   Konstituante tidak              dari berbagai opini negatif yang ditujukan terhadap lembaga itu

                  lepas dari berbagai              sebagai bagian dari sistem demokrasi liberal, yang mulai dipertanyakan
                   opini negatif yang              kegunaannya.  Presiden Sukarno dengan konsepsinya tentang

                  ditujukan terhadap               Demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaknaan dipahami sebagai
                lembaga itu sebagai                sebuah doktrin untuk meninggalkan sistem demokrasi langsung.
                                                   Demokrasi yang ideal saat itu adalah demokrasi yang dipimpin, diatur
                   bagian dari sistem              oleh kekuatan tertentu yakni pemerintah.  Pemerintah. Konsepsi
             demokrasi liberal, yang               Presiden inilah yang kemudian mendorong munculnya wacana tentang

                mulai dipertanyakan                “Demokrasi Terpimpin.”
                        kegunaannya.
                                                   5.4.  DPR Hasil Pemilu dan Kabinet

                                                   Burhanudin Harahap (1955-56)
                                                         Nasib pemerintah sangat dipengaruhi oleh hasil perolehan suara
                                                   dalam pemilu yang digelar 29 September 1955.  Setelah penyerahan
                                                   Mandat Kabinet Ali Sastroamidjojo I kepada pemerintah, atas
                                                   rekomendasi Wakil Presiden Moh. Hatta, ditunjuklah Burhanuddin
                                                   Harahap dari Masyumi sebagai formatur untuk membentuk Kabinet


                                                   258  Ibid.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   239
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 5 CETAK.indd   239                                                                  11/19/19   1:10 PM
   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244