Page 245 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 245

PARLEMEN B AR U-HAR APAN B AR U
                                                                                PARLEMEN INDONE SIA  1955 - 1957



                                                   memberi kewenangan untuk membentuk Kabinet setelah Perdana
                                                   Menteri Kabinet Ali Sastroamidjojo dari PNI menyerahkan mandatnya.
                                                   Setelah itu Kabinet Burhanuddin menyelenggarakan Pemilu yang pada
                                                   dasarnya sudah diprogramkan oleh Kabinet Ali. Jadi dengan sendirinya
                                                   Kabinet Burhanuddin tanpa disuruh mundur pun, akan menyerahkan
                                                   kembali mandatnya setelah pemenang Pemilu diketahui dan siap
                                                   membentuk Kabinet baru.


                                                   5.4.1.  Peran DPR dalam Masalah Irian

                                                   Barat di era Pemerintahan BH
                                                         Perhatian  DPR  hasil  pemilu  terhadap  masalah  Irian  Barat
                                                   ditandai dengan beberapa langkah konkret yang mendukung
                                                   langkah pemerintah memenangkan pertarungan baik di lapangan
                                                   diplomasi, maupun penggalangan massa di dalam negeri  untuk
                  Perhatian terhadap               menunjukkan  dukungan  yang  menyeluruh  dari  pelbagai  lapisan
                         penyelesaian              masyarakat Indonesia.  Perhatian terhadap penyelesaian masalah
                                                   Irian Barat merupakan program warisan dari beberapa pemerintahan
                         masalah Irian
                                                   sejak pemerintahan Kabinet Natsir (1950-1951), dan berlanjut hingga
                    Barat merupakan                pemerintahan Burhanuddin Harahap ini.

                    program warisan                      Dalam rapat Pleno dengan DPRS dengan Pemerintah tanggal 4
                         dari beberapa             Desember 1950 dijelaskan bahwa perundingan Indonesia – Belanda
                                                   tentang penyerahan kedaulatan menemui jalan buntu, dimana Belanda
                 pemerintahan sejak
                                                   hanya bersedia menyerahkan kedaulatan atas Irian Barat kepada Uni,
                        pemerintahan               sedang Pemerintahan tetap ada ditangan Belanda.  Sikap ini ditentang

                        Kabinet Natsir             oleh delegasi Indonesia dengan pendirian:
                     (1950-1951), dan                    a. Tetap memperdjuangkan claim nasional terhadap Irian Barat
                                                           dengan tjara-tjara jang patut;
                     berlanjut hingga                    b. Perundingan dilakukan atas dasar penjerahan kedaulatan
                        pemerintahan                       Irian Barat kepada Indonesia;

                          Burhanuddin                    c. Persetudjuan-persetudjuan Indonesia dengan Belanda
                           Harahap ini.                    memerlukan penindjauan dan untuk itu Pemerintah akan
                                                           membentuk sebuah Panitia Negara. 270
                                                         Sebagaimana Piagam Penyerahan Kedaulatan pasal 2, masalah
                                                   status kenegaraan Irian Barat akan ditetapkan oleh Pemerintah
                                                   Indonesia dan Belanda melalui perundingan 1 tahun setelah
                                                   penandatanganan KMB.  Artinya perundingan akan dilaksanakan
                                                   sebelum 27 Desember 1950.  Beberapa perundingan tingkat Menteri
                                                   telah dilakukan, dan ditetapkan bahwa Perundingan Indonesia
                                                   270 Sekretariat DPR-GR, hlm.176.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   245
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 5 CETAK.indd   245                                                                  11/19/19   1:10 PM
   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250