Page 254 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 254
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
Program kerja dalam negeri diperinci dalam beberapa sub-
program (a) bidang keamanan, (b) ekonomi dan keuangan, (c) otonomi
dan organisasi negara, (d) pertahanan, (e) perburuhan dan kepegawaian,
(f) pendidikan, pengajaran dan kebudayaan, (g) soal veteran, (h) agama
dan (i) hal lain-lain.
283
Dalam kebijakan di bawah sub-program keamanan ditetapkan
kebijakan-kebijakan:
(1) Pemulihan keamanan dalam negeri sebagai akibat kekacauan
yang dilakukan oleh gerombolan-gerombolan ilegal;
(2) Penyempurnaan koordinasi alat-alat negara dalam tindakan
pemulihan keamanan.
Sementara itu sub-program ekonomi dan keuangan terdiri
dari: (1) perekonomian umum, yang memuat rencana pembangunan
yang teratur dan berjangka 5 tahun (merupakan cikal bakal repelita)
dan (2) perubahan dari ekonomi kolonial menjadi ekonomi-
nasional yang bertumpu pada kepentingan rakyat. Selain itu pada
program perekonomian umum juga ditegaskan tentang penguatan
perkembangan koperasi dan transmigrasi. 284
Pada sub-program keuangan menitikberatkan pada (1)
penyehatan keuangan negara hingga mencapai imbangan anggaran
belanja biasa yang baik dan memberi kemungkinan untuk melanjutkan
pembangunan, (2) penyempurnaan keuangan negara dengan
(1) penyehatan pengutamaan pada penambahan sumber keuangan baru, (3) perbaikan
keuangan negara pengawasan pemakaian uang negara, dan (4) perkreditan pemerintah
yang ditujukan untuk memproteksi usaha ekonomi nasional dari
hingga mencapai persaingan modal asing.
285
imbangan anggaran Program pemerintah bidang pertahanan memprioritaskan
belanja biasa yang diri pada usaha: (1) melancarkan stabilitas kekuasaan negara, (2)
penyelenggaraan kewajiban milisi bagi semua warganegara sesuai
baik dan memberi dengan undang-undang yang berlaku, dan (3) perbaikan nilai-nilai
kemungkinan
283 Ibid. hlm. 4-5.
untuk melanjutkan 284 Ibid.
285 Dalam pemaparan programnya Pemerintah menyajikan data-data tentang penurunan persediaan
pembangunan, emas dan devisa negara yang terus mengalami penurunan pada periode Desember 1952 –
Desember 1954, dan penaikan pada periode Maret – Desember 1955. Naiknya cadangan devisa ini
yang menyisakan optimism pemerintah untuk bisa mempertahankan dan bahkan meningkatkan
cadangan devisa negara. Lihat Kementerian Penerangan. Keterangan dan Djawaban Pemerintah
tentang Program Kabijent Ali Sastroamidjojo Kedua di Dewan Perwakilan Rakjat. Tanpa tahun,
hlm. 5-7, 29.
dpr.go.id 254
02 B BUKU 100 DPR BAB 5 CETAK.indd 254 11/19/19 1:10 PM