Page 256 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 256

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                         Pemerintah bersama-sama dengan DPR telah mempersiapkan
                                                   berbagai hal termasuk mengantisipasi perkembangan internasional
                                                   sebagai dampak penarikan diri Indonesia secara  sepihak  dari
                                                   perjanjian KMB.  Dalam mengantisipasi hal itu pemerintah
                                                   membentuk sebuah panitia penampungan masalah yang diberi
                                                   nama Panitya Negara Penasehat Penjelesaian Pembatalan K.M.B.
                                                   Panitia ini bertugas memberikan pertimbangan kepada pemerintah
                                                   dalam  hal  penyelesaian  akibat-akibat  yang  ditimbulkan  oleh
                                                   pembatalan perjanjian-perjanjian KMB seluruhnya.  Panitia ini
                                                   terdiri dari kalangan pemerintah dan DPR. 288
                                                         Setelah diuji dalam perdebatan-perdebatan di DPR akhirnya RUU
                                                   ini mendapatkan persetujuan dari DPR pada tanggal 21 April 1956 dan
                                                   kemudian disahkan menjadi Undang-Undang.
                                                         DPR terus mengawal proses pelaksanaan undang-undang
                                                   pembatalan KMB dan antisipasi yang dilakukan pemerintah terhadap
                                                   dampak-dampak yang ditimbulkan akibat pembatalan perjanjian yang
                                                   mengikat Indonesia dengan bekas negara yang pernah menjajahnya
                                                   tersebut.  Penekanan dan konsern DPR adalah pada masalah kedaulatan
                                                   Indonesia sebagai negara yang merdeka, yang harus tercermin
                                                   dalam setiap kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah Kabinet
                                                   Ali Sastroamidjojo.  Untuk itu tak lama setelah diundangkannya UU
                                                   tentang pembatalan KMB, pada bulan Juni 1956 DPR telah menggelar
                                                   rapat kerja yang pertama dengan Kementerian Pertanian guna
                                                   membahas masalah program kerja kementerian tersebut berkaitan
                                                   dengan pembatalan KMB.
                   Setelah diuji dalam                   Dalam rapat yang diadakan Seksi C (Membawahi bidang
                           perdebatan-             Pertanian dan Agraria) DPR dengan Menteri Pertanian dan Jajarannya,

                         perdebatan di             DPR meminta penjelasan langkah-langkah yang akan diambil DPR
                   DPR akhirnya RUU                pasca pembatalan perjanjian KMB, pemerintah Ali Sastroamidjojo
                                                   menyatakan sebagai berikut:
                     ini mendapatkan
                persetujuan dari DPR                           Sektor pertanian rakjat dan perkebunan besar

                pada tanggal 21 April                          harus dilakukan dalam iklim jang baru dan tjara2
                                                               jang  baru.  Untuk  ini  diperlukan  peralatan2  jang
                 1956 dan kemudian                             baru, dimana Sdr. Anggota parlemen sebagai

                    disahkan menjadi                           badan  pembuat Undang2  mendesak  untuk meng-
                     Undang-Undang.                            lndonesiakan perkebunan2 jang besar itu.


                                                   288 Departemen Penerangan. 1956. Keterangan dan Djawaban Pemerintah tentang Program Kabinet
                                                      Ali Sastroamidjojo (Kedua) hlm. 122.




                                       dpr.go.id   256





         02 B BUKU 100 DPR BAB 5 CETAK.indd   256                                                                  11/19/19   1:10 PM
   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261