Page 271 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 271
PARLEMEN B AR U-HAR APAN B AR U
PARLEMEN INDONE SIA 1955 - 1957
njaman dan tenteram hidup berdampingan
setjara damai dan umat Islam. 307
Pandangan ini melihat bahwa Islam menegakkan kemerdekaan
lahir dan batin, menolak penjajahan, penindasan dan eksploitasi
manusia atas manusia (exploitation de l’home par l’home). Islam juga
memberantas kemiskinan, menegakkan kemakmuran atas dasar
keragaman antar golongan dan dalam konteks global Islam meletakkan
dasar hidup antarbangsa. Pandangan ini juga memperlihatkan
bagaimana Islam sebagai jaminan bagi penghormatan keberagaman
dan perbedaan keyakinan dan kepercayaan.
Sementara itu pendapat yang mendukung Pancasila sebagai
dasar negara, bertumpu pada prinsip-prinsip bahwa Pancasila
merupakan titik pertemuan segala golongan yang berbeda-beda.
Kelima dasar yang ada dalam Pancasila sudah cukup memberikan
kelonggaran kepada bermacam-macam Pandangan hidup. Pengusung
pendapat ini menilai bahwa Pancasila merupakan “voedingsbodem”
Islam juga yang subur untuk persatuan dan kesatuan bangsa. Dan sila-sila
dalam Pancasila sudah mencerminkan tabiat dan watak bangsa
memberantas
Indonesia. Dalam mengantisipasi permasalahan kehidupan bangsa
kemiskinan, yang heterogen, kelompok ini menilai bahwa Pancasila memastikan
menegakkan terjaminnya musyawarah rakyat sebagai salah satu dasar cara
kemakmuran atas penyelesaian persoalan negara, terjaminnya jiwa pelaksanaan
proklamasi 1945, dan terjaminnya kebebasan beragama dan beribadat
dasar keragaman
menurut kepercayaannya masing-masing. Hal ini sebagai mana
antar golongan dan tertuang dalam kesimpulan rapat sebagai berikut:
dalam konteks global Pendapat jang menghendaki PANTJA SILA
Islam meletakkan didjadikan dasar Negara antara lain beralasan
sebagai berikut:
dasar hidup
antarbangsa. a. Dasar Pantja Sila merupakan titik pertemuan
dari pada segala golongan dan aliran jang berbeda
dalam tubuh Bangsa Indonesia, dimana suatu
golonganpun tidak dirugikan dalam menganut
ideologinja masing-masing.
b. Karena kelima dasar jang ada didalam Pantja
Sila sudah tjukup memberi kelonggaran kepada
bermatjam-matjam pandangan hidup, tjukup
307 Ibid.
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 271
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
02 B BUKU 100 DPR BAB 5 CETAK.indd 271 11/19/19 1:10 PM