Page 276 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 276
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
Dari resume pandangan kelompok ini terlihat penekanan
jiwa revolusioner yang bertumpu pada pandangan terbentuknya
masyarakat baru yang bertumpu pada patokan-patokan baru sebagai
sikap anti-kolonialisme, liberal dan kapitalisme.
Sementara itu Fraksi Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam
uraiannya tentang pencarian dasar Negara merumuskan pikirannya
dalam delapan prinsip, sebagaimana pernyataannya berikut ini:
Delapan “pokok-pokok pikiran” dalam mentjari “Dasar
Negara” sebagai berikut:
1. Manusia adalah machluk jang menegakkan tudjuan-
tudjuan dialam hidupnja. Machluk lain seperti binatang-
binatang jang hidup di dunia ini tidak ada jang mempunjai
tudjuan hidup.
2. Negara adalah alat dalam tangan manusia untuk
mentjapai tudjuan-tudjuannja.
3. Tudjuan-tudjuan manusia dalam dunia dapat dirang-
kumkan dalam satu kata: Kebahagiaan.
4. Banjak objek kebahagiaan itu menurut taraf kemadjuan
manusia masing-masing. Tetapi jang sudah pasti, tidak
ada manusia jang akan bisa memperoleh kemungkinan
Dari resume atas kesempatan berbahagia djika tidak lebih dulu
pandangan kelompok dipenuhi sjarat-sjarat kehidupan zhahirnja, jakni
ini terlihat penekanan makanan, pakaian, perumahan. Ini bukan penjembahan
kepada materie dan belum berarti “materialism”.
jiwa revolusioner
Tuhan sendiri ada berkata:
yang bertumpu “Aku adalah jang Zhahir dan jang Bathin”. Djadi
pada pandangan dalam “Dasar Negara” nanti haruslah ada prinsip jang
terbentuknya membimbing kita kearah masjarakat dimana sjarat-sjarat
penghidupan Zhahir itu dapat dipenuhi.
masyarakat baru
5. Manusia terdjadi dari pada raga dan djiwa. Kalau
yang bertumpu pada kebutuhan-kebutuhannja sudah dipenuhi, kalau semua
patokan-patokan baru tenaga dan pikirannja sudah tidak lagi dikuasai oleh tanja
sebagai sikap anti- bagaimana mentjari penghidupan materi, maka djiwanja
kolonialisme, liberal akan menjatakan adanja keinginan-keinginan akan
makanan, minuman, sjahwat dan lain-lain. Keinginan-
dan kapitalisme. keinginan atau kerinduan-kerinduan djiwa itu bersifat
ruhani dan puntjak dari pada keinginan-keinginan atau
kerinduan itu apa jang disebut orang dengan kata “religi”,
dpr.go.id 276
02 B BUKU 100 DPR BAB 5 CETAK.indd 276 11/19/19 1:10 PM