Page 279 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 279

PARLEMEN B AR U-HAR APAN B AR U
                                                                                PARLEMEN INDONE SIA  1955 - 1957



                                                               “Islam tidak mengenai theokrasi, walaupun
                                                               Islam adalah satu agama.  Jang biasa diartikan
                                                               dengan perkataan theokrasi, ialah pemerintahan
                                                               ke-padrian.  Terutama sekali di dalam Geredja
                                                               Katholik kita melihat persusunan kepadrian.  Ada
                                                               Uskup, bahkan ada Paus santa Bapak, ada Kardinal-
                                                               kardina, ada Uskup-uskup ada Pater-pater.
                                                               Didalam Islam tidak ada hal itu.  Islam tidak
                                                               mengenal Priesterdom.  Islam tidak membutuhkan
                                                               seorang padri untuk hubungan dia dengan
                                                               Tuhannja.  Islam menghendaki hubungan langsung
                                                               antara manusia dengan Tuhan sonder perantaraan
                                                               padre atau priester.  Maka oleh karena itu theokrasi
                                                               tidak dikenal oleh Islam.  Maka oleh karena  itu
                                                               pula scheiding van kerk en staat tidak ada didalam
                            “Islam tidak                       ISLAM”.
                mengenai theokrasi,                            Demikianlah kata P.J.M. Presiden kita itu.

                      walaupun Islam                               Untuk mengatur HIDUP dan PERIKEHIDUPAN
                                                               itulah  didalam   ISLAM   diberikan  tuntunan

                 adalah satu agama.                            tidak  sadja  untuk  mengaturhubungan  ummat
                 Jang biasa diartikan                          manusia dengan Tuhannja jang dinamakan
                   dengan perkataan                            UBUDIJAH, tetapi diberi pula untuk mengatur

                       theokrasi, ialah                        PERIKEHIDUPAN jang dinamakan MUAMALAH
                                                               ja’ni Peraturan jang mengatur hukum2 privaat
                        pemerintahan                           dalam artikata jang seluas-luasnja jang meliputi

                            ke-padrian.                        pula sosial dan ekonominja, hubungan manusia
                                                               dengan  manusia hubungan  golongan  dengan
                                                               golongan, Bangsa dengan Bangsa dll sebagainja
                                                               jang dapat disesuaikan dengan bidang waktu dan
                                                               keadaan  ditiap2 masa  dan zaman.   Diikuti  pula
                                                               oleh DJINAJAH jang meliputi perihal sangsi-sangsi
                                                               (sich!) dengan apa jang disebut dengan kata-kata
                                                               kita sekarang HUKUM PIDANA dan PERDATA.
                                                               Dan hukum2 hubungan antara prija dan wanita
                                                               (pernikahan) dan hukum2 serta peraturan jang

                                                               meliputi kekeluargaan. 313




                                                   313   Ibid.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   279
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 5 CETAK.indd   279                                                                  11/19/19   1:10 PM
   274   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284