Page 284 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 284
PARLEMEN D AN UPAYA
MENGGAPAI K ONS TITUSI
B AR U,1957 - 1960
semua partai-partai atau fraksi-fraksi di dalam parlemennya yang
cukup mencapai kiesquotient. 318
Kehadiran Konsepsi
Presiden Sukarno Menyampaikan Konsepsi di Istana Negara
Presiden yang tanpa
Sumber: Suara Rakyat, 23 Februari 1957
sepengetahuan Kehadiran Konsepsi Presiden yang tanpa sepengetahuan
pemerintah kemudian pemerintah kemudian menimbulkan masalah baru dan akhirnya
menempatkan pemerintah dalam posisi yang sulit karena pemerintah
menimbulkan
dalam hal ini kabinet harus mempertanggungjawabkan apa yang telah
masalah baru disampaikan oleh presiden, meskipun presiden beralasan bahwa hal
dan akhirnya ini merupakan bentuk keprihatinannya atas kekacauan politik yang
menempatkan ketika itu sedang terjadi di Indonesia. Bagi Kabinet Ali II, tentunya
tidak ada jalan lain selain mengembalikan mandat oleh Kabinet Ali II
pemerintah dalam
kepada presiden pada 14 Maret 1957. Bertepatan dengan pengembalian
posisi yang sulit ... mandat, pada hari yang sama presiden mengumumkan negara dalam
keadaan bahaya (SOB).
319
Dengan berakhirnya Kabinet Ali II, tidak hanya menjadi awal
bagi sebuah pemerintahan baru, tetapi juga sekaligus menjadi akhir
dari sistem parlementer di Indonesia, meskipun UUDS masih berlaku.
Hal lainnya adalah, dengan berakhirnya sistem parlementer ini juga
membuat peranan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam kehidupan
318 Kementerian Penerangan RI, Menjelamatkan Republik Proklamasi: Konsepsi Bung Karno, 1957,
hlm. 8.
319 Ibid, hlm. 19.
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 285
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
02 B BUKU 100 DPR BAB 6 CETAK.indd 285 11/19/19 9:22 AM