Page 286 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 286

PARLEMEN D AN UPAYA
                                                                                         MENGGAPAI K ONS TITUSI
                                                                                                  B AR U,1957 - 1960


                                                   kabinet tersebut di atas tidak lagi memperhatikan kekuatan yang
                                                   ada dalam DPR, tetapi lebih mengutamakan keahlian dan kecakapan
                                                   menteri-menteri yang diangkat. Setelah bertukar pikiran dengan
                                                   tokoh-tokoh yang hadir pada pertemuan itu, maka diputuskanlah
                                                   bahwa Presiden Sukarno merupakan formatur kabinet selanjutnya. 321
                                                         Berdasarkan pertemuan tersebut disepakatilah nama Ir.
                                                   Djuanda, yang memang tidak berasal dari golongan partai politik
                                                   manapun dan juga memiliki pengalaman dalam pemerintahan. Sebagai
                                                   formatur  kabinet,  Sukarno  berhasil  membentuk  Kabinet Darurat
                                                   Ekstraparlementer dengan Ir. Djuanda sebagai perdana menteri.
                                                   Kabinet yang dibentuk berdasarkan surat Keputusan Presiden Nomor
                                                   108 tahun 1957 dan diresmikan pada 9 April 1957 oleh Sukarno ini diberi
                                                   nama Zaken Kabinet atau Kabinet Karya.  Seperti yang diharapkan
                                                                                         322
                                                   oleh Sukarno, yang tidak menginginkan adanya unsur partai politik
                                                   dalam kabinet ini, Kabinet Karya tidak memiliki unsur partai politik
                                                   dan pendiriannya pun tidak berlandaskan partai politik. Kabinet ini
                                                   lebih banyak diduduki oleh para profesional dalam masing-masing
                                                   bidang, meskipun beberapa menterinya masih berasal dari kalangan
                                                   partai politik. Meskipun beberapa menteri masih berasal dari kalangan
                                                   partai politik, mereka tidak diajukan oleh masing-masing partainya,
                                                   tetapi masing-masing membawa nama pribadi, sehingga diharapkan
                                                   menteri-menteri ini akan bekerja demi kepentingan negara bukan
                                                                               323
                    Sebagai formatur,              untuk kepentingan partainya.
                                                         Sebagai formatur, Presiden Sukarno rupanya berhasil
                    Presiden Sukarno
                                                   membentuk sebuah kabinet baru hanya dalam waktu empat hari.
                     rupanya berhasil              Kabinet yang berhasil disusunnya ialah kabinet yang dipimpin oleh
                membentuk sebuah                   Ir. Djuanda, seorang teknokrat nonpartai, sebagai Perdana Menteri

                 kabinet baru hanya                serta didampingi oleh wakil-wakil Perdana Menteri yang masing-
                                                   masing berasal dari PNI, NU, dan Parkindo. Sebagian besar menterinya
                          dalam waktu
                                                   merupakan anggota partai-partai politik dan menduduki jabatan secara
                            empat hari.            pribadi, tidak mewakili partainya sehingga kebijakan pemerintah
                                                   tidak tergantung dari kepentingan partai. Menteri-menteri tersebut
                                                   umumnya berasal  dari  PNI  dan  NU, serta  dua  orang merupakan
                                                   simpatisan PKI.  Kabinet pimpinan Ir. Djuanda yang dilantik pada
                                                                  324
                                                   tanggal 9 April 1957 itu dikenal dengan nama Kabinet Karya .


                                                   321  Wilopo, op.cit., 1976, hlm. 52.
                                                   322 Febta Pratama Aman, Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia Masa Kabinet Djuanda 1957–1959,
                                                      (Jurnal SOCIA, Mei 2013, Vol. 10, No.1, hal. 80–90), hlm. 83.
                                                   323 Zaini Muslim Ahmad, “Sikap Politik Soekarno terhadap Partai Masyumi 1957–1960” (Skripsi
                                                      Jurusan Sejarah, Universitas Negeri Semarang, 2013), hlm. 44.
                                                   324  Pardiyo, Dewan Nasional: Suatu Badan Penasehat Pemerintah 1957—1959. Skripsi, 1989, hlm.18



                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   287
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 6 CETAK.indd   287                                                                  11/19/19   9:22 AM
   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290   291