Page 63 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 63

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                         terhadap akibat-akibat perkembangan politik yang
                                                         sangat cepat jalannya pada waktu yang akhir-
                                                         akhir ini. Memperhatikan: suara-suara rakyat dari
                                                         berbagai daerah, dan mosi-mosi Dewan Perwakilan
                                                         Rakyat sebagai saluran dari suara-suara rakyat itu,
                                                         untuk melebur daerah-daerah buatan Belanda dan
                                                         menggabungkannya  ke  dalam  Republik  Indonesia.
                                                         Kompak untuk menampung segala akibat-akibat
                                                         yang tumbuh karenanya, dan persiapan-persiapan
                                                         untuk itu harus diatur begitu rupa, dan menjadi
                                                         program politik dari pemerintah yang bersangkutan
                                                         dan dari pemerintah RIS. Politik pengleburan
                                                         dan penggabungan itu membawa pengaruh besar
                                                         tentang jalannya politik umum di dalam negeri dari
                                                         pemerintahan  di seluruh  Indonesia.  Memutuskan:
                                                         menganjurkan    kepada    pemerintah    supaya
                                                         mengambil inisiatif untuk mencari penyelesaian
                                                         atau   sekurang-kurangnya    menyusun    suatu
                                                         konsepsi penyelesaian  bagi soal-soal yang hangat
                                                         yang tumbuh sebagai akibat perkembangan politik
                                                         di waktu yang akhir-akhir ini dengan cara integral
                                                         dan program yang tertentu.” 60
                                                         Mosi yang kemudian dikenal dengan nama Mosi Integral
                                                   Natsir ini ditandatangani oleh beberapa tokoh, diantaranya Soebadio
                                                   Sastrasatomo, Hamid Algadri, Sakirman, Werdojo, Mr. Tambunan,
                                                   Ngadiman  Hardjosubroto,  Sahetapy  Engel,  Tjokronegoro,  Moch.
                                                   Tauchid, Amelz, dan Siradjuddin Abbas. Pada akhirnya, Mosi Integral
                                                   Natsir menjadi salah satu pemicu dibubarkannya bentuk negara serikat
                                                   pada tanggal 17 Agustus 1950.
                   Perubahan bentuk                      Perubahan bentuk negara sendiri pada dasarnya dimungkinkan
                         negara sendiri            karena diatur di dalam Konstitusi RIS pasal 43. Dalam pasal
                        pada dasarnya              tersebut dinyatakan bahwa “Dalam penyelesaian susunan federasi
                                                   Republik Indonesia Serikat, maka berlakulah azas pedoman, bahwa
               dimungkinkan karena
                                                   kehendak rakyat di daerah-daerah bersangkutan yang dinyatakan
                        diatur di dalam            dengan merdeka menurut jalan demokrasi, memutuskan status
                          Konstitusi RIS           yang kesudahannya akan diduduki oleh daerah-daerah tersebut
                                pasal 43.          dalam federasi.” Selanjutnya, dalam pasal 44 dinyatakan pula bahwa
                                                   penggabungan diri daerah bagian ke dalam daerah bagian lain hanya

                                                   60   Mohammad Natsir, Kapita Selecta (Jakarta: Pustaka Pendis, 1957), hlm. 15




                                       dpr.go.id   60





         02 B BUKU 100 DPR BAB 3 CETAK.indd   60                                                                   11/19/19   1:14 PM
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68