Page 65 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 65

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                         Pada tanggal 14 Agustus 1950, DPR RIS dan Senat RIS menyetujui
                                                   rancangan UUD Sementara melalui UU Federal No.7 tahun 1950 dan
                                                   Lembaran Negara No. 56 tahun 1950. Sehari setelahnya, melalui rapat
                                                   gabungan antara DPR RIS dan Senat RIS, dibacakan Piagam Pernyataan
                                                   oleh Presiden RIS, Sukarno mengenai pembentukan Negara Kesatuan
                                                   Republik Indonesia (NKRI). Pembacaan Piagam Pernyataan ini sekaligus
                                                   menandai berakhirnya bentuk negara serikat. Perubahan ini juga
                                                   memberi dampak pada pembentukan DPR Sementara (DPRS) yang
                                                   secara resmi memulai masa jabatannya pada tanggal 16 Agustus 1950.
                                                         Proses pembentukan DPRS sendiri pada masa awal Demokrasi
                                                   Liberal telah disepakati di dalam UUDS 1950. Dalam UUD yang
                                                   bersifat sementara tersebut disebutkan bahwa kedaulatan Indonesia
                                                   berada di tangan rakyat dan dilaksanakan oleh pemerintah bersama
                                                   dengan Dewan Perwakilan Rakyat. Senat yang dibentuk pada masa
                                                   negara federal dihapuskan, atau lebih tepatnya dilebur ke dalam
                                                   DPRS. Berdasarkan pasal 56 UUDS 1950, DPRS akan mewakili seluruh
                                                   rakyat Indonesia dan terdiri atas anggota yang besarnya didasarkan
                                                   pada perhitungan setiap 300.000 jiwa penduduk akan diwakili satu
                                                   orang anggota DPRS.  Sementara untuk keterwakilan golongan
                                                                        64
                                                   minoritas, berdasarkan pasal 58 ayat 1 UUD 1950 disebutkan bahwa
                                                   etnis keturunan tetap terwakili dengan jumlah perwakilan sekurang-
                                                   kurangnya 9 anggota etnis Tionghoa, 6 anggota etnis Eropa, dan 3
                                                   anggota etnis Arab.  Mekanisme pemilihan anggota DPRS disepakati
                                                                     65
                                                   melalui pemilihan umum (pemilu). Namun untuk anggota DPRS masa
                                                   awal hingga terlaksananya Pemilihan Umum, sebagaimana disebutkan
                                                   dalam pasal 77 UUDS 1950 terdiri atas bagian sebagai berikut: bekas
                                                   anggota DPR RIS, bekas anggota senat RIS, anggota Badan Pekerja
                                                   Komite Nasional Indonesia Pusat BP-KNIP), dan Dewan Pertimbangan
                                                   Agung (DPA) RI.  Dimasukkannya DPA RI sebagai bagian dari DPRS
                                                                  66
                   Berdasarkan pasal               didasari pada pertimbangan bahwa DPA merupakan suatu dewan pusat
                      62 UUDS, DPRS                yang telah biasa memberi nasihat kepada pemerintah RI tentang haluan
                    memilih susunan                politik pemerintah dan tentang tindakan legislatif. 67
                                                         Berdasarkan pasal 62 UUDS, DPRS memilih susunan ketua
                     ketua dan wakil-              dan wakil-wakilnya dari anggota DPR sendiri. Satu hal menarik yang

                          wakilnya dari            disepakati adalah keputusan menunjuk anggota DPRS tertua untuk
                          anggota DPR              memimpin rapat selama pemilihan ketua dan wakil ketua belum
                                  sendiri.         dilaksanakan. Dengan adanya ketentuan tersebut, Dr. Radjiman

                                                   64  BN. Marbun, DPR-RI Pertumbuhan dan Cara Kerjanya, hal. 85
                                                   65  Ibid
                                                   66  Sekretariat DPR-GR, op.cit, hal 136
                                                   67  BN. Marbun, op.cit, hal 86, lihat pula Sekretariat DPR-GR, hal 136



                                       dpr.go.id   62





         02 B BUKU 100 DPR BAB 3 CETAK.indd   62                                                                   11/19/19   1:14 PM
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70