Page 66 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 66
HUBUNGAN DPR DENGAN KABINET
NAT SIR (1950- 1951) D AN KABINET
SUKIMAN (1951 - 1952)
Widiodiningrat ditetapkan sebagai ketua sementara hingga terpilih
ketua dan wakil ketua DPRS berdasarkan mekanisme pemilihan yang
telah ditentukan UU. Selanjutnya, berdasarkan rapat anggota DPRS
tanggal 19 Agustus 1950, terpilih ketua dan wakil ketua DPRS sebagai
berikut:
Ketua : Mr. Sartono
Wakil Ketua I : Mr. A.M. Tambunan
Wakil Ketua II : Arudji Kartawinata
Wakil Ketua III : Mr. M. Tadjuddin Noor
Dengan adanya pengesahan dari Presiden Sukarno melalui
Keputusan Presiden (Keppres) No. 1, No. 3, dan No. 4/1950, maka secara
resmi susunan ketua dan wakil ketua DPRS disahkan.
Berdasarkan pasal 77 UUDS 1950, jumlah anggota DPRS
ditetapkan sebesar 236 anggota yang terdiri atas 148 anggota DPR RIS,
29 anggota Senat RIS, 46 anggota BP-KNIP, dan 13 anggota DPA-RI.
Namun, pada awal pembentukan DPRS di tahun 1950, tercatat anggota
Dengan adanya DPRS sebanyak 232 anggota. Kekuatan partai politik saat itu dapat
pengesahan dari terlihat pada pembagian kursi parlemen (DPR). Masyumi menempatkan
Presiden Sukarno 49 anggotanya (21%) di DPRS, disusul kemudian PNI dengan 36 kursi
melalui Keputusan (16%). di luar kedua partai tersebut, tidak ada satupun partai yang
menempatkan anggotanya lebih dari 20 orang. Kekuatan terbesar
Presiden (Keppres) ketiga di dalam DPRS yakni PSI yang pernah menempatkan Sutan
No. 1, No. 3, dan No. Syahrir sebagai perdana menteri pada masa revolusi diwakili oleh 17
68
4/1950, maka secara anggota. Selanjutnya, berdasarkan catatan tahun 1954, jumlah anggota
resmi susunan ketua DPRS menjadi 235 anggota. Jumlah fraksi pada tahun 1950 sebanyak 17
dan wakil ketua DPRS fraksi dan 26 orang anggota diantaranya tidak berfraksi. Jumlah fraksi
meningkat menjadi 20 fraksi. Terdapat penambahan lima fraksi baru
disahkan. yakni NU, Persatuan Progresif, SOBSI, BTI, dan Perti, sementara dua
fraksi hilang, yakni Front Buruh dan Fraksi Kedaulatan Rakyat. Jumlah
anggota DPRS di tahun 1954 yang tidak berfraksi berkurang menjadi
hanya 11 anggota saja. Secara lebih terperinci, susunan anggota DPRS
tahun 1950 dan 1954 adalah sebagai berikut: 69
68 Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern, hal 480
69 Herbert Feith, 2007. The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia, hal 128 dan
Sekretariat DPR-GR, Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Jakarta:
DPR-GR, hal 138-139
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 63
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
02 B BUKU 100 DPR BAB 3 CETAK.indd 63 11/19/19 1:14 PM