Page 74 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 74

HUBUNGAN DPR DENGAN KABINET
                                                                                NAT SIR (1950- 1951) D AN KABINET
                                                                                             SUKIMAN (1951 - 1952)


                                                   dan Khurafat yang dianggap banyak dijalankan oleh kalangan Islam
                                                   pada masa itu. Sebaliknya, NU merupakan representasi kalangan
                                                   tradisionalis yang dalam tataran praktek keagamaannya seringkali
                                                   bertentangan dengan kelompok pembaharu.
                                                         Selain kedua organisasi tersebut, masih terdapat kalangan
                                                   yang dianggap lebih konservatif ketimbang Muhammadiyah, yakni
                                                   Persatuan Islam (Persis). Organisasi yang didirikan oleh Ahmad
                                                   Hassan di Bandung ini diwakili oleh Isa Anshary di dalam tubuh
                                                   Masyumi. Masyumi tampaknya kesulitan untuk dapat menyatukan
                                                   para pemimpin yang mendapatkan pendidikan Belanda dan berperan
                                                   sebagai penggerak administrasi organisasi dengan pemimpin yang
                                                   berasal dari kalangan tradisionalis dan menjadi pembentuk simpul
                                                   solidaritas di kalangan bawah. 82
                                                         Selain itu, Masyumi terkesan seperti memiliki dua matahari
                                                   kembar di dalam diri Sukiman dan Mohammad Natsir. Keduanya

                 Selain itu, Masyumi               merupakan dua tokoh paling berpengaruh di Masyumi. Sukiman,
                      terkesan seperti             representasi Jawa dalam Masyumi, mendapatkan banyak dukungan dari
                                                   golongan tua. Sebaliknya, Mohammad Natsir yang menjadi representasi
                          memiliki dua             luar-Jawa mendapatkan banyak dukungan dari golongan muda.
                 matahari kembar di                Perbedaan pandangan kedua tokoh penting Masyumi ini ditegaskan

                 dalam diri Sukiman                oleh Abu Hanifah yang mengatakan,
                     dan Mohammad
                                                               “Dalam perkembangan selanjutnya, terdapat tiga
                     Natsir. Keduanya                          organisasi dalam Masyumi: organisasi konservatif
                      merupakan dua                            yang umumnya terdiri dari pemimpin-pemimpin

                          tokoh paling                         agama Islam; organisasi moderat yang terdiri dari
                                                               Mohammad Natsir, Syafruddin, dan Roem; dan or-
                      berpengaruh di
                                                               ganisasi sosialis religius yang berpikir secara barat
                              Masyumi.                         seperti Dr. Sukiman, Jusuf Wibisono, dan saya
                                                               sendiri (Abu Hanifah, red.). Organisasi moderat se-
                                                               cara politis lebih dekat kepada Sjahrir, sementara
                                                               organisasi sosialis religius lebih sering berdamp-
                                                               ingan, terutama selama tahun-tahun pertama
                                                               revolusi.” 83


                                                         Sebagaimana yang disampaikan oleh Abu Hanifah, perbedaan
                                                   diantara kedua kelompok ini nampaknya mempengaruhi arah koalisi


                                                   82  Carool Kersten, Mengislamkan Indonesia, hlm. 242
                                                   83   Warjio, op.cit, hlm. 125




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   71
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 3 CETAK.indd   71                                                                   11/19/19   1:14 PM
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79