Page 79 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 79
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
kabinet mengakibatkan kabinet tidak kuat dan akan menghadapi
banyak kesulitan. Sementara di dalam tubuh Masyumi, pendapat
93
senada disampaikan oleh kelompok Sukiman yang menganggap bahwa
tidak bergabungnya PNI akan mengakibatkan munculnya hambatan
di dalam parlemen terhadap kabinet Natsir. Selain itu, kalangan
tradionalis mengkhawatirkan hubungan antara PNI dengan PKI akan
semakin dekat dengan persamaan sikap politik oposisi yang diambil
kedua partai tersebut.
Lebih jauh, kelompok Sukiman menyayangkan tekanan militer
yang terjadi pada proses pembentukan kabinet. Hal ini disampaikan
oleh Sukiman dalam sebuah kesempatan sidang pemandangan umum
parlemen di awal masa pembentukan kabinet. Kedekatan hubungan
Natsir dengan petinggi militer serta diterimanya masukan militer
terkait dengan pengangkatan menteri pertahanan dianggap sebagai
militer terhadap kekuasaan. Sukiman meminta kepada Natsir
94
untuk membacakan surat dari Hamengku Buwono IX yang diduga
mengakibatkan gagalnya upaya bergabungnya PNI ke dalam kabinet
Natsir. Fraksi Masyumi terpecah dalam menyikapi permintaan Sukiman
ini. Jusuf Wibisono, yang dikenal merupakan tokoh Masyumi kelompok
Sukiman mengatakan keinginan Sukiman tersebut justru ditujukan
untuk memperkuat kedudukan kabinet serta upaya lain untuk menekan
militer yang dianggap mencampuri urusan pemerintahan. Natsir
membela diri dengan mengatakan bahwa susunan kabinet tersebut
tidak hanya didiskusikan dengan partai politik yang ada, melainkan
juga dengan para pemimpin lembaga yang tidak ada di dalam parlemen,
termasuk di dalamnya kalangan militer.
Meski demikian, tampaknya desakan Sukiman agar Natsir
membacakan surat Hamengku Buwono di dalam jawaban pemerintah di
sidang parlemen tidak terlalu berdampak terhadap dukungan Masyumi
Lebih jauh, terhadap kabinet. Natsir tetap mendapatkan dukungan dari sebagian
kelompok Sukiman besar anggota pengurus Masyumi. Dukungan ini misalnya ditunjukkan
menyayangkan oleh Kasman Singodimedjo yang juga menjadi anggota parlemen.
tekanan militer Kasman Singodimedjo mengatakan bahwa susunan kabinet yang
dibentuk Natsir adalah yang terbaik yang dapat dibentuk oleh Natsir.
yang terjadi pada Kasman juga menegaskan ia tidak khawatir terhadap sikap oposisi
proses pembentukan
93 ibid
kabinet. 94 Pada dasarnya, hubungan antara kabinet Natsir dengan militer bukannya tanpa gejolak. Dalam
mengatasi pemberontakan DI/TII, militer menangkapi anggota Masyumi yang diduga terlibat
DI/TII Jawa Barat. Militer juga mengkritik langkah pemerintah yang mengutus Wali Alfatah
untuk berunding dengan DI/TII tanpa meminta masukan dari militer. Namun tampaknya,
pertentangan-pertentangan tersebut tidak mengakibatkan gangguan berarti dalam hubungan
antara militer-kabinet.
dpr.go.id 76
02 B BUKU 100 DPR BAB 3 CETAK.indd 76 11/19/19 1:14 PM