Page 83 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 83

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   3.3.2 Pengangkatan Wakil Presiden Dan
                                                   Pembentukan Seksi Parlemen

                                                         Berkaitan dengan pengangkatan wakil presiden yang akan
                                                   mendampingi presiden dalam menjalankan tugasnya, DPRS memiliki
                                                   hak untuk mengusulkan nama calon wakil presiden kepada presiden.
                                                   Hal ini sesuai dengan isi pasal 45 UUDS 1950 mengenai pengangkatan
                                                   wakil presiden. Pada awalnya, muncul lima nama yang akan dicalonkan
                                                   dalam pemilihan wakil presiden, yakni Mohammad Hatta, Ki Hajar
                                                   Dewantara, Sukiman Wirjosandjojo, Sartono, dan Alimin. Usulan
                                                   nama-nama ini kemudian mengalami perubahan. Muncul nama-
                                                   nama baru seperti Nerus Ginting Suka, Sutan Syahrir, Mohammad
                                                   Yamin, Iwa Kusuma Sumantri, dan M. Burhanuddin sehingga muncul
                                                   delapan usulan nama calon wakil presiden, yakni Mohammad Hatta,
                                                   Ki Hajar Dewantara, Sukiman Wirjosandjojo, Nerus Ginting Suka, M.
                                                   Burhanuddin, Sutan Syahrir, Iwa Kusuma Sumantri, dan Mohammad
                                                   Yamin. Sementara nama Sartono dan Alimin tidak muncul dalam
                                                   pengambilan suara di parlemen.
                                                         Dalam sidang voting untuk mengusulkan nama calon wakil
                                                   presiden, nama Mohammad Hatta mendapatkan suara mutlak dari
                                                   anggota parlemen. Perolehan suara anggota parlemen sebagai berikut:
                                                       1. Mohammad Hatta               : 113 suara
                                                       2. Ki Hajar Dewantara           : 19 suara
                                                       3. Sukiman Wirjosandjojo        : 2 suara
                                                       4. Mohammad Yamin               : 2 suara
                                                       5. Sutan Syahrir                : 2 suara
                    Berkaitan dengan                   6. Iwa Kusuma Sumantri          : 1 suara

                         pengangkatan                  7. M. Burhanuddin               : 1 suara
                 wakil presiden yang                   8. Nerus Ginting Suka           : 1 suara
                                                         Pemilihan di parlemen tersebut tidak diikuti PKI yang
                  akan mendampingi                 memutuskan abstain karena menganggap perlunya membicarakan
                       presiden dalam              perubahan UUDS terlebih dahulu sebelum mengangkat wakil presiden.

                           menjalankan             Meski demikian, keputusan suara mayoritas di parlemen terhadap
                                                   pencalonan Mohammad Hatta tetap dilakukan. Sartono selaku ketua
                       tugasnya, DPRS              DPRS kemudian membentuk tim yang diketuai oleh Tadjuddin Noor

                  memiliki hak untuk               untuk menemui Hatta dan menyampaikan keputusan DPRS yang
                 mengusulkan nama                  mengusulkan namanya kepada presiden. Hatta sendiri menerima usul
                                                   tersebut.  Dalam perkembangannya, Sukarno menyetujui usulan DPRS
                                                           100
                calon wakil presiden               mengenai nama wakil presiden. Segera setelah nama wakil presiden
                     kepada presiden.              berhasil disepakati, parlemen kemudian mengambil sumpah presiden
                                                   dan wakil presiden pada tanggal 25 Oktober 1950. Dengan demikian,

                                                   100  Harian Merdeka, ‘Hatta Terima Pentjalonan Sebagai Wakil-Presiden’, 16 Oktober 1950




                                       dpr.go.id   80





         02 B BUKU 100 DPR BAB 3 CETAK.indd   80                                                                   11/19/19   1:14 PM
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88