Page 88 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 88

HUBUNGAN DPR DENGAN KABINET
                                                                                NAT SIR (1950- 1951) D AN KABINET
                                                                                             SUKIMAN (1951 - 1952)


                                                         Dalam pernyataan resmi resolusi yang dikeluarkan parlemen
                                                   pada akhir September 1950, disebutkan bahwa,


                                                         “Supaya DPR Sementara Republik Indonesia
                                                         membentuk sebuah misi parlemen Indonesia dan
                                                         dengan bantuan pemerintah segera mengirimkan
                                                         misi  itu  keluar  negeri.  Memberikan  keterangan
                                                         dan memperkenalkan lebih jauh perjuangan rakyat
                                                         Indonesia yang sebenar-benarnya. Keputusan itu
                                                         didasarkan kepada perlu adanya hubungan erat
                                                         dan saling mengerti antara bangsa-bangsa guna
                                                         membina perdamaian dunia, bahwa menurut UUD
                                                         Sementara Republik Indonesia pasal dua, Irian Barat
                                                         adalah daerah Indonesia dan bahwa usaha bangsa
                                                         Indonesia membulatkan wilayah Indonesia dengan
                                                         Irian Barat adalah usaha perjuangan kemerdekaan
                 Kobarsih dari SOBSI                     Indonesia untuk menghapuskan kolonialisme dan

                      menyampaikan                       pula memperteguh perdamaian di Pasifik dan
                                                         mengurangi ketegangan suasana perdamaian di
              bahwa permasalahan                         Asia Tenggara.” 106

                      Irian Barat tidak
                   perlu diselesaikan                    Upaya resolusi ini mendapatkan dukungan luas dari fraksi

                      di forum-forum               di parlemen. Beberapa pendapat yang dikemukakan diantaranya
                internasional karena               berasal dari Masyumi, PKI, PNI, SOBSI, serta perwakilan dari
                                                   Sumatera. Sukiman dari Masyumi mengatakan bahwa fraksi Masyumi
                    anggapan bahwa                 menyetujui resolusi karena permasalahan Irian Barat adalah masalah
                         forum-forum               Indonesia. Sementara Utarjo, anggota parlemen dari PKI mengatakan

              internasional tersebut               bahwa penangguhan pembicaraan status Irian Barat yang dilakukan
                  adalah bagian dari               Belanda menguntungkan Belanda karena Belanda dapat memperkuat
                                                   kedudukannya di Irian Barat baik dalam aspek politik, ekonomi,
                         kolonialisme.             maupun militer. Manai Sophiaan dari PNI mengatakan PNI menyetujui
                                                   resolusi tersebut dan menganjurkan agar misi parlemen keluar
                                                   negeri dapat membantu terciptanya perdamaian dunia. Kobarsih
                                                   dari SOBSI menyampaikan bahwa permasalahan Irian Barat tidak
                                                   perlu diselesaikan di forum-forum internasional karena anggapan
                                                   bahwa forum-forum internasional tersebut adalah bagian dari
                                                   kolonialisme. Ia juga menganjurkan agar resolusi ini diikuti dengan
                                                   aksi-aksi pemboikotan. Sementara Sarwono, perwakilan dari Sumatera

                                                   106   Harian Merdeka, ‘Membangkitkan Pengertian Tentang Masalah Irian’, 23 September 1950




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   85
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 3 CETAK.indd   85                                                                   11/19/19   1:14 PM
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93