Page 85 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 85

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   3.3.3 Mosi Pemogokan Ahem
                                                   Erningpradja

                                                         Seiring dengan berjalannya kabinet Natsir, terdapat beberapa
                                                   isu yang juga dibahas di dalam parlemen. Salah satu isu penting yang
                                                   dibahas adalah rencana pemogokan buruh yang tergabung di dalam
                                                   Sarekat Buruh Perkebunan Republik Indonesia (Sarbupri). Melalui
                                                   wakil ketuanya yang juga merangkap sebagai anggota parlemen, Ahem
                                                   Erningpradja, Sarbupri mengajukan mosi pemogokan kepada DPRS
                                                   setelah masa reses dan meminta agar mosi pemogokan dijadikan
                                                   sebagai agenda sidang pertama. Mosi pemogokan ini diambil akibat
                                                   tidak tercapainya kesepakatan  antara  buruh dengan  Algemene
                                                   Landouw Syndicaat (ALS) atau gabungan pengusaha perkebunan
                                                   mengenai permasalahan upah buruh perkebunan. Buruh menuntut
                                                   agar diberi upah Rp 3 dan upah tersebut tetap dibayarkan selama masa
                                                   pemogokan, hal yang ditolak oleh ALS.
                                                         Pembicaraan diantara Sarbupri dan ALS menemui jalan buntu
                                                   sehingga pemerintah melalui Menteri Perburuhan, Panji Suroso terlibat
                                                   dalam upaya penyelesaian. Panji Suroso menjanjikan permasalahan
                                                   upah segera diselesaikan dan mengatakan bahwa permasalahan
                                                   diantara keduanya tidak perlu dibawa hingga DPRS. Akan tetapi,
                                                   keterlibatan pemerintah dalam permasalahan upah antara kaum buruh
                                                   dengan ALS tidak dapat dilakukan secara maksimal. Hal ini dikarenakan
                                                   karena belum adanya UU yang mengatur perburuhan pasca bubarnya
                                                   RIS. Sementara itu, DPRS merespon keinginan pembahasan mengenai
                                                   mosi pemogokan dengan mengagendakan pembahasan mengenai mosi
                                                   pemogokan setelah masa reses berakhir. 102
                                                         Pasca pertemuan antara Sarbupri dengan ALS yang digagas oleh
              Pembicaraan diantara                 pemerintah, Sarbupri tetap menekan pemerintah dengan mangatakan

                    Sarbupri dan ALS               bahwa keputusan pemerintah nantinya haruslah keputusan yang dapat

              menemui jalan buntu                  diterima oleh Sarbupri. Ini berarti bahwa Sarbupri meminta agar
                                                   keputusan pemerintah merupakan keputusan yang menguntungkan
              sehingga pemerintah                  Sarbupri. Di sisi lain, Sarbupri juga menegaskan bahwa dikhawatirkan
                      melalui Menteri              jika keputusan pemerintah tidak dapat diterima, maka akan terjadi

                   Perburuhan, Panji               pemogokan yang bukan hanya dilakukan oleh buruh perkebunan saja,
               Suroso terlibat dalam               melainkan oleh seluruh buruh. Dalam pernyataan resmi Sarbupri,

                upaya penyelesaian.                ditegaskan bahwa mereka siap berunding kembali dengan ALS dengan
                                                   syarat upah yang diperoleh sesuai dengan persetujuan Kementerian


                                                   102  Harian Merdeka, Pemogokan Sarbupri Usah Sampai Kepada Parlemen, 11 September 1950




                                       dpr.go.id   82





         02 B BUKU 100 DPR BAB 3 CETAK.indd   82                                                                   11/19/19   1:14 PM
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90