Page 131 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 131

Dr. Fadli Zon, M.Sc





                                                (2)

                                 PEMERINTAH TIDAK BISA
                            SEENAKNYA MENGUBAH APBN-P


               L        ANGKAH  Menteri Keuangan yang baru, Sri Mulyani, untuk



                        mengotak-atik APBN-P 2016 yang kemudian jadi perdebatan sejak
                        akhir pekan lalu, menurut saya perlu dikoreksi. Pemerintah tidak
                        bisa seenaknya mengubah APBN-P yang telah ditetapkan menjadi
                        undang-undang tanpa berkonsultasi dengan DPR terlebih dahulu.
                 APBN-P itu undang-undang, jadi pelaksanaannya tidak bisa diubah-ubah
                 begitu saja di tengah jalan. Apalagi baru ditetapkan satu bulan lalu.
                      Meskipun demikian, bukan berarti pemerintah jadi tidak memiliki
                 ruang untuk menyiasati perkembangan perekonomian yang tidak sesuai
                 asumsi. Masalahnya, jika ingin mengubah APBN-P tentu harus melibatkan
                 DPR, sebab  ini merupakan  undang-undang.  Kecuali,  yang dilakukan
                 oleh pemerintah hanyalah sekadar menekan realisasi belanja, dan bukan
                 mengubah  postur APBN-P-nya. Jika  yang dilakukan  hanya menekan
                 realisasi belanja, itu masih dimungkinkan.


                        ALASAN PEMOTONGAN ANGGARAN


                   Naiknya defisit APBN-Perubahan semester I 2016 menjadi Rp276,6
                   triliun, atau sekitar 1,83 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto),
                   memang merupakan  lampu kuning  bagi pemerintah agar lebih
                   realistis dalam menyusun  anggaran.  Sebab,  sesuai  ketentuan
                   undang-undang, defisit tidak boleh melebihi angka 3 persen dari
                   PDB. Angka defisit semester I yang hampir menyentuh 2 persen itu
                   tentunya merupakan peringatan bagi pemerintah, sebab target
                   defisit yang dipatok pemerintah adalah 2,35 persen.

                   Sebagai pembanding, pada semester I 2015, defisit anggaran hanya






                124 KATA FADLI
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136