Page 220 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 220

DI AMBANG  BAB IX
                                                                           KRISIS




                                                (3)

                                KEBIJAKAN PAJAK TRUMP
                                BISA PUKUL EKONOMI KITA





                             ISAHKANNYA UU Reformasi Perpajakan oleh Presiden AS
                             Donald Trump sebelum libur Natal tahun ini, serta kenaikan
                             suku bunga acuan The Fed untuk ketiga kalinya pada
                             akhir pekan lalu, menurut saya perlu diberi perhatian oleh
               Dpemerintah dan otoritas moneter karena akan berdampak
                 terhadap perekonomian Indonesia. Keputusan tersebut berpotensi
                 menarik  dana asing  dari pasar  keuangan negara-negara berkembang.
                 Sebab, imbal hasil dari instrumen investasi serta besaran reformasi pajak
                 yang ditawarkan pemerintahan Trump cukup signifikan, sehingga pasti
                 akan memikat investor.
                      Saat ini nilai keuntungan bisnis perusahaan-perusahaan AS yang
                 ditempatkan  di pasar  global  mencapai  US$2,6  triliun.  Jika  kebijakan
                 pemotongan pajak oleh pemerintah Trump ini bisa menarik hingga
                 separuh nilai tadi, maka pasar global bisa mengalami goncangan. Sesudah
                 isu Yerusalem menjadi gempa politik global, maka kebijakan Trump yang
                 ini bisa menimbulkan gempa ekonomi.
                       Ini memang reformasi pajak terbesar di AS sejak era 1980-an. Trump
                 telah memangkas pajak korporat dari sebelumnya 35% kini menjadi 21%
                 dan akan mengurangi beban pajak untuk individu. Kebijakan ini pasti akan
                 berpengaruh  terhadap  perekonomian  global.  Ditambah  oleh  kenaikan
                 suku bunga acuan The Fed, efeknya bisa jadi berganda.
                      Ancaman repatriasi ini akan makin memperkuat nilai tukar dollar,
                 dan hal ini tentu saja akan berdampak terhadap perekonomian Indonesia.
                 Setiap penurunan nilai tukar rupiah, beban pembayaran cicilan utang
                 dan bunga utang kita tentu jadi membengkak, karena semuanya dibayar
                 dengan dollar. Sebagai gambaran, per Oktober 2017, total utang luar negeri
                 kita mencapai US$341,52 miliar, atau sekitar Rp4.603 triliun. Dengan angka




                                                                  CATATAN-CATATAN KRITIS  221
                                                                         DARI SENAYAN
   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225