Page 384 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 384

Dr. Fadli Zon, M.Sc





                                                (4)

                                        LEMBAGA BPIP
                             SEBAIKNYA DITINJAU KEMBALI


               P           OLEMIK tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)



                           disukai atau tidak telah meruntuhkan sebagian wibawa
                           lembaga tersebut. Itu sebabnya pemerintah seharusnya
                           meninjau kembali keberadaan dan kelembagaan BPIP jika
                           hendak meneruskan agenda pembudayaan Pancasila.
                      Sebagaimana catatan yang saya sampaikan kemarin atas Perpres
                 No. 42/2018 tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Lainnya bagi Pimpinan,
                 Pejabat,  dan Pegawai  Badan Pembinaan  Ideologi Pancasila  (BPIP),
                 pemerintah  seharusnya  peka  terhadap  kritik  dan  ketersinggungan
                 masyarakat. Publik bertanya, bagaimana bisa hak keuangan ketua dan
                 anggota dewan pengarah lebih besar dari ketua badan dan para deputinya?
                 Siapa  sebenarnya  yang  menjadi  eksekutif  dan  figur  sentral  di  lembaga
                 tersebut? Itu model manajemen kelembagaan dari mana?
                      Sayangnya, persoalan tersebut tak ditanggapi secara memadai oleh
                 pemerintah. Pembelaan dan klarifikasi yang dilakukan anggota Dewan
                 Pengarah BPIP juga terkesan defensif, bahkan malah menyerang para
                 pengkritik. Sehingga, suka atau tidak suka, kini sebagian wibawa BPIP pun
                 ikut  terkikis.  Tidak akan  efektif jika  hendak diteruskan. Presiden  perlu
                 mengevaluasi kembali kelembagaan dan administrasi lembaga tersebut
                 jika hendak meneruskan agenda pembudayaan Pancasila.
                      Mundurnya Saudara Yudi Latif sebagai Ketua BPIP kemarin saya kira
                 juga akan berpengaruh terhadap persepsi publik atas lembaga tersebut.
                 Langkah Yudi untuk mundur adalah sebuah tindakan keteladanan. Apalagi,
                 dalam catatan saya, sejauh ini Yudi mungkin adalah satu-satunya orang
                 yang bisa menjaga fatsoen. Sebagai kepala, ia konsisten hanya mau berbicara
                 mengenai Pancasila, tak ikut sibuk menjadi juru bicara pemerintah.
                      Sikap profesional Yudi itu penting ditiru. Sebab, meskipun dibentuk
                 oleh Presiden, dan menginduk di lingkungan sekretariat kabinet, para




                402 KATA FADLI
   379   380   381   382   383   384   385   386   387   388   389