Page 382 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 382

Dr. Fadli Zon, M.Sc





                                                (3)

                                          PANCASILA
                          ADALAH INSTRUMEN KEBANGSAAN,
                        BUKAN INSTRUMEN POLITIK PRAKTIS





                              ARA  pemerintah mengelola isu Pancasila seringkali
                              merugikan proses pengakaran Pancasila itu sendiri.
                              Demikian  kesimpulan  saya  sebagai  refleksi  Hari  Lahir
                              Pancasila yang diperingati tiap tanggal 1 Juni. Itu sebabnya,
                Cmenurut  saya  pemerintah  harus  berhati-hati  dalam
                 memakai idiom-idiom Pancasila di ruang publik.
                      Pancasila adalah  instrumen kebangsaan dan kenegaraan, bukan
                 instrumen politik praktis. Pancasila berfungsi untuk mempersatukan,
                 menginklusi, mengagregasi kebhinnekaan, dan bukannya untuk
                 mengekslusi atau melakukan segregasi.
                      Dulu Orde Baru menggunakan Pancasila sebagai alat untuk
                 menyerang lawan politik. Hampir semua yang berbeda pandangan dengan
                 pemerintah  kemudian  dianggap  tidak  atau  kurang  Pancasilais.  Framing
                 seperti itu sangat berbahaya, karena bisa memukul balik Pancasila itu
                 sendiri.

                      Misalnya, hal-hal semacam itulah yang dulu telah menjadikan
                 sebagian  kelompok  yang  kritis  terhadap  pemerintah  kemudian  menjadi
                 antipati terhadap Pancasila. Sebab, mereka melihat jika Pancasila hanyalah
                 alat politik bagi rezim yang berkuasa saja. Tak heran, begitu Orde Baru
                 tumbang, semua hal yang berkaitan dengan Pancasila juga kemudian
                 diberangus, seolah Pancasila adalah bagian dari Orde Baru. Padahal,
                 kesimpulan itu tentu saja keliru.
                      Dulu, kelompok oposannya adalah kelas menengah, aktivis kiri,
                 serta aktivis LSM. Kini, kelompok oposan pemerintahnya adalah sejumlah
                 kelompok pergerakan Islam. Saya melihat, sangat berbahaya sekali jika
                 sikap kritis sebagian ummat Islam ini dihadapi oleh pemerintah dengan




                400KATA FADLI
   377   378   379   380   381   382   383   384   385   386   387