Page 390 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 390
Dr. Fadli Zon, M.Sc
sesuatu dari sejarah pendahulunya, baik itu sejarah baik, maupun sejarah
buruk. Sayangnya, hingga kini cara kita menangani arsip-arsip kenegaraan
sepertinya belum beranjak jauh. Jika dulu kita punya persoalan terkait
naskah Supersemar asli, misalnya, belakangan kita juga mendengar jika
berkas Tim Pencari Fakta kasus Munir di Sekretariat Negara juga diklaim
telah hilang. Hal-hal semacam itu tidak boleh lagi terjadi.
Di luar tiga catatan itu, saya kira koreksi terhadap sistem juga harus
terus-menerus dilakukan. Sebab, bukan hanya rezim kekuasaan yang
perlu dikontrol, dikoreksi, dan diremajakan, tapi juga sistem.
Dalam pandangan saya, sebagaimana halnya semua proses sejarah
yang tak berhenti berdialektika, maka hal yang sama juga berlaku untuk
Reformasi. Kita harus terbuka terhadap kemungkinan bahwa kita kini
mungkin telah sampai pada fase untuk melakukan koreksi terhadap
Reformasi. Tentu saja bukan untuk menarik mundur Reformasi, melainkan
untuk mengatasi problem-problem yang diidapnya.
Sebagai contoh, kita kini memang tidak lagi hidup di tengah kekuasaan
otoritarian, tapi sebagai gantinya kita kini hidup di tengah demokrasi yang
kebablasan. Banyak pakar sudah menyampaikan penilaiannya, bahwa ada
banyak hal yang juga perlu dikoreksi dari proses Reformasi. Terakhir,
Presiden juga menyampaikan penilaian yang sama, tentang demokrasi
yang kebablasan itu. Meski saya sering berbeda pandangan dengan
Presiden, untuk soal itu saya sepemikiran dengannya.
Penilaian-penilaian korektif itu sebenarnya merupakan indikasi
bahwa pada saatnya semua hal yang pada mulanya hadir sebagai
pembaharuan, pada akhirnya akan mengalami juga masa kadaluwarsa. Jika
itu terjadi, maka pembaharuan itupun perlu diremajakan kembali, sebelum
masa kadaluwarsanya akut.
Kita tentu tidak ingin mengulang kembali pengalaman kadaluwarsa
akut sebagaimana yang pernah terjadi pada masa Orde Lama dan Orde
Baru. Jangan sampai kita harus menunggu terjadinya krisis skala besar dulu
untuk memperbaiki sistem yang sedang berlangsung, padahal indikator-
indikator kegagalan sistemnya telah bisa dibaca.
Itu sebabnya saya kira kini kita sudah sampai pada waktunya untuk
410 KATA FADLI