Page 436 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 436
SOSIAL DAN BAB XX
KEBUDAYAAN
(6)
PEREMPUAN INDONESIA
ADALAH TULANG PUNGGUNG BANGSA
ANGGAL 22 Desember oleh bangsa Indonesia diperingati
sebagai Hari Ibu. Di sela-sela lawatan ke Bangladesh untuk
meninjau dan membantu para pengungsi Rohingya, saya ingin
mengucapkan “Selamat Hari Ibu”. Hari Ibu dalam catatan saya
Tmerupakan simbol jika perempuan Indonesia sejak dulu telah
terlibat dalam perjuangan politik dan kebangsaan.
Peringatan Hari Ibu di Indonesia seharusnya berbeda dengan
peringatan Mother’s Day di luar negeri, yang hanya bersifat penghormatan
terhadap peran domestik kaum perempuan. Sebab, peringatan Hari Ibu di
Indonesia merupakan bentuk peringatan terhadap perjuangan emansipasi
kaum perempuan.
Penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu sudah dilakukan
sejak tahun 1938, dalam Kongres Perempuan Indonesia III. Penetapan itu
dibuat untuk mengenang semangat dan perjuangan kaum perempuan
dalam memperjuangkan hak-haknya, sebagaimana yang tercermin dalam
hasil Kongres Perempuan Indonesia I, yang digelar pada 22-25 Desember
1928 di Yogyakarta. Jadi, ini salah satu hari besar yang telah diperingati
bahkan sejak sebelum kita merdeka. Sesudah kita merdeka, Hari Ibu
ditetapkan Presiden Soekarno sebagai hari besar nasional melalui Dekrit
Presiden No. 316 tahun 1959.
Sebenarnya lahirnya Kongres Perempuan Indonesia tahun 1928
sangat berkaitan dengan Kongres Pemuda yang telah melahirkan Sumpah
Pemuda pada tahun yang sama. Itu sebabnya, kongres yang menghimpun
organisasi-organisasi perempuan dari berbagai latar belakang itu erat
kaitannya dengan gerakan perjuaangan kemerdekaan. Tak heran, agenda
utama Konggres Perempuan Indonesia I adalah persatuan perempuan
nusantara, peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan, serta
CATATAN-CATATAN KRITIS 461
DARI SENAYAN