Page 443 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 443
Dr. Fadli Zon, M.Sc
Mahalnya harga buku, dan masih dianggapnya buku sebagai barang
mewah di negeri kita salah satunya adalah karena kebijakan-kebijakan
yang tidak tepat tadi.
Buku, misalnya, masih dikenai PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 10
persen, dan penulis dibebani PPh (Pajak Penghasilan) royalti sebesar 15
persen. Pajak-pajak itu telah menyebabkan insentif kepada para penulis
jadi sangat kecil. Sebab, royalti kepada penulis di Indonesia paling besar
biasanya hanya 10 persen dari harga buku. Pemerintah mestinya meninjau
kembali pajak-pajak yang selama ini telah membebani industri perbukuan,
termasuk memutus rantai monopoli impor kertas.
Tahun lalu kita membaca ada seorang penulis best seller yang
terpaksa menghentikan peredaran bukunya karena menilai pajak yang
harus dibayarkannya sebagai penulis sangat mahal. Ia melakukan aksi itu
sebagai bentuk protes. Untuk menggairahkan industri perbukuan, kita
perlu meninjau kembali aturan perpajakan.
Pemerintah perlu menyadari bahwa buku adalah pilar peradaban.
Tak ada peradaban besar yang tidak ditopang oleh buku. Itu sebabnya
kebijakan publik kita harus mendukung berkembangnya industri
perbukuan dan memberikan perlindungan terhadap para penulis.
Jakarta, 17 Mei 2018
468 KATA FADLI