Page 472 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 472
CATATAN
KEGAGALAN BAB XXI
JOKOWI
besar. Sehingga, kemungkinan hal inilah yang telah membuat anggaran
infrastruktur di era pemerintahan sekarang kesannya seolah membengkak.
Jika dugaan ini benar, bahwa pemerintah telah memperluas
definisi anggaran infrastruktur, maka peningkatan belanja infrastruktur
sebagaimana yang sering diklaim pemerintah sebenarnya tidak benar.
Pertanyaannya, lalu ke mana larinya dana hasil pencabutan berbagai
subsidi yang ditarik pemerintah dalam tiga tahun terakhir ini?!
Klaim belanja infrastruktur yang meningkat memang tak sejalan
dengan indikator pembangunan yang ada. Buktinya, peringkat infrastruktur
Indonesia tiga tahun ini tak lebih baik dibanding empat tahun lalu. Sebagai
gambaran, pada periode kedua SBY peringkat pembangunan infrastruktur
kita indeksnya meningkat tajam dari 82 (2009) ke 56 (2014), dengan skor
yang juga melonjak, dari sebelumnya 3,2 menjadi 4,4. Di awal pemerintahan
Jokowi, peringkat kita turun ke posisi 62 (2015).
Memang tahun ini kita kembali memperbaiki peringkat, dengan
naik ke peringkat 60, tapi dengan kenaikan skor yang hanya 0,1. Ini tentu
agak aneh jika dibandingkan dengan klaim besarnya lonjakan belanja
infrastruktur yang sering digembar-gemborkan pemerintah.
Saya sering mengingatkan pemerintah seharusnya evaluasi
kembali pembangunan infrastruktur. Kita semua sepakat pembangunan
infrastruktur memang penting. Tapi pembangunan infrastruktur yang
ditopang oleh utang dan tidak memperhatikan skala prioritas, sebenarnya
sangat berbahaya.
Agenda pembangunan infrastruktur yang selama ini telah berjalan
sebenarnya hanya berorientasi proyek, tidak berorientasi kepada
masyarakat. Sebab, ekses belanja infrastruktur bagi pemulihan ekonomi
dan daya beli masyarakat terbukti tak banyak.
Melalui sejumlah pernyataan, saya telah mengingatkan pemerintah
bahwa dalam jangka pendek, persoalan ekonomi utama yang harusnya
diselesaikan adalah soal daya beli masyarakat. Baru, dalam jangka panjang,
pemerintah membenahi kemampuan produksi nasional.
Jadi, dengan kerangka tersebut, infrastruktur yang seharusnya
dibangun adalah infrastruktur pertanian dan industri, dan bukannya jalan
CATATAN-CATATAN KRITIS 499
DARI SENAYAN