Page 481 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 481
Dr. Fadli Zon, M.Sc
ini, posisi utang tersebut telah menembus angka Rp4.416,37 triliun.
Dengan angka pertumbuhan utang yang mencapai 13 hingga 14
persen per tahun, sementara angka pertumbuhan ekonomi stagnan di
kisaran 5 persen, jelas menunjukkan kinerja ekonomi pemerintah sangatlah
tak efisien. Selain tidak efisien, angka-angka itu juga menunjukkan
pembangunan infrastruktur tak punya dampak kemajuan ekonomi.
Kita semua tentu sepakat pembangunan infrastruktur itu penting.
Tapi pembangunan infrastruktur yang ditopang oleh utang sebenarnya
sangat berbahaya. Apalagi, infrastruktur yang dibangun pemerintah
ternyata bukan public services yang bisa dinikmati gratis oleh masyarakat,
tapi infrastruktur privat berbayar, seperti jalan tol dan sejenisnya.
Terkait defisit anggaran, RPJMN jelas menargetkan defisit anggaran
hingga tahun 2019 harus ditekan hingga 1 persen PDB. Dalam kenyataannya,
defisit anggaran kita masih terus berada di atas angka 2 persen. Tahun lalu
angkanya bahkan pernah hampir menyentuh 3 persen. Sekali lagi, selain
tak akurat, pemerintah tidak disiplin dengan target yang telah dibuatnya.
TARGET & REALISASI DEFISIT APBN SEJAK 2014
(Dalam Triliun Rupiah)
2014 2015 2016 2017 2018*
Target -241,5 -222,5 -296,7 -397,2 -325,9
(2,4%) (1,9%) (2,35%) (2,92%) (2,19%)
Realisasi -227,4 -318,5 -307,7 -345 -200,23**
(2,26%) (2,8%) (2,46%) (2,57%)
* Untuk tahun 2018, pemerintah tidak mengajukan APBN-P
** Angka per September 2018
Hal yang sama juga terjadi untuk soal kemiskinan. Pada Juli lalu,
kita dihebohkan oleh data BPS yang menunjukkan angka kemiskinan
turun menjadi 9,82 persen, atau jumlahnya menjadi 25,95 juta orang.
Angka itu kemudian segera diklaim pemerintah sebagai angka kemiskinan
terendah sejak Indonesia merdeka. Masalahnya adalah, dalam RPJMN
tingkat kemiskinan yang ditargetkan pemerintah adalah 7 hingga 8 persen.
508 KATA FADLI