Page 482 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 482

CATATAN
                                                                        KEGAGALAN  BAB XXI
                                                                           JOKOWI



                 Sehingga, angka 9,82 persen itu jelas masih sangat jauh dari target. Selain
                 itu kita perlu kritisi ukuran kemiskinan yang standarnya bukan standar
                 internasional.
                      Klaim pemerintah ini bisa sangat menyesatkan. Kalau dilihat dari
                 persentasenya, angkanya memang turun, tapi kenyataan faktualnya
                 tidaklah seperti itu. Pada tahun 1996, angka kemiskinan adalah 11,3 persen.
                 Tetapi jumlah penduduk miskin kala itu adalah sebesar 22,5 juta orang.
                 Pada Februari 2018, angka kemiskinan memang turun menjadi 9,82 persen,
                 tapi jumlah penduduk miskin saat itu adalah 25,98 juta orang. Jadi, selama
                 22 tahun, jumlah penduduk miskin sebenarnya justru bertambah. Klaim
                 pemerintah seringkali tak substantif.
                      Kegagalan yang paling mencolok adalah terkait nilai tukar Rupiah.
                 Dalam RPJMN 2015-2019, target nilai tukar nominal (Rp/USD) disebutkan
                 berada di kisaran Rp12.000 per USD hingga tahun 2019. Namun, realisasinya
                 pada awal Oktober 2018 nilai tukar Rupiah justru rontok di atas kisaran
                 Rp15.000
                      Pelemahan nilai tukar memang tak hanya dialami Rupiah. Sejumlah
                 mata uang negara lain, khususnya emerging market juga turut melemah.
                 Namun,  jika  dibandingkan  dengan  sejumlah  negara  ASEAN  lainnya,
                 pelemahan rupiah terbilang paling dalam sepanjang tahun ini. Thailand,
                 misalnya, hanya melemah 0,02%; Malaysia melemah 2,74%, dan Vietnam
                 hanya melemah 2,85%. Sementara, kita melemah hingga 12,1% sepanjang
                 tahun ini. Itu menunjukkan fundamental ekonomi kita tidak baik-baik saja
                 sebagaimana yang sering diklaim pemerintah.



                           KINERJA EKONOMI PEMERINTAHAN JOKOWI

                  INDIKATOR                              TERCAPAI/TIDAK TERCAPAI
                  Pertumbuhan Ekonomi                    Tidak Tercapai
                  Tingkat Inflasi                        Tercapai
                  Nilai Tukar Rupiah                     Tidak Tercapai
                  Cadangan Devisa                        Tidak Tercapai
                  Defisit Aggaran                        Tidak Tercapai
                  Rasio Utang Pemerintah                 Tidak Tercapai
                  Tingkat Pengangguran Terbuka           Hampir Tercapai
                  Tingkat Kemiskinan                     Tidak Tercapai




                                                                  CATATAN-CATATAN KRITIS  509
                                                                         DARI SENAYAN
   477   478   479   480   481   482   483   484   485   486   487