Page 484 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 484
CATATAN
KEGAGALAN BAB XXI
JOKOWI
(9)
KLAIM PEMERINTAH
TAK SESUAI KENYATAAN
ANYAK Banyak klaim keberhasilan pembangunan pemerintah
tak sesuai kenyataan atau bertolak belakang dengan rencana
awal yang dijanjikan. Pemerintah tak punya road map yang
jelas, karena orientasinya menjadikan pembangunan hanya
Betalase politik. Padahal pembangunan adalah kewajiban bagi
pemerintahan manapun, bukan prestasi. Prestasi itu kalau blue print yang
direncanakan dapat direalisasikan dan akhirnya menstimulus ekonomi.
Semula, pemerintahan Presiden Joko Widodo berapi-api
menggulirkan jargon “Revolusi Mental”, namun bahkan sebelum genap
empat tahun jargon itu telah lenyap diganti klaim pembangunan
infrastruktur fisik. Masalahnya, klaim pembangunan infrastruktur juga
sering kali mengambil hasil-hasil pembangunan dari pemerintahan
terdahulu atau hasil pemerintah provinsi dan kabupaten. Pembangunan
Bandara Kertajati di Majalengka, misalnya, sebenarnya adalah keberhasilan
pemerintah Provinsi Jawa Barat di bawah Gubernur Ahmad Heryawan,
tapi kini diklaim seolah hasil pemerintah pusat. Padahal pembangunan
itu sudah dimulai pada periode lalu dengan menggunakan sebagian besar
dana APBD.
Begitu juga dengan jargon pembangunan Poros Maritim. Pemerintah
pernah berbusa-busa memperkenalkan konsep tol laut, tapi yang dibangun
justru tol berbayar di darat. Itupun, banyak dibiayai oleh utang yang kini
membebani keuangan BUMN.
Adanya kesenjangan antara konsep atau janji dengan realisasi
menunjukkan bahwa sejak awal pemerintahan ini memang tak memiliki
strategi pembangunan yang jelas. Ini membuat sebagian besar proyek
pembangunan menjadi tak realistis, karena memang tak berangkat dari
proyeksi kebutuhan dan perencanaan matang. Selain itu, pembangunan
gagal menstimulus pertumbuhan ekonomi yang dijanjikan 7-8%.
CATATAN-CATATAN KRITIS 511
DARI SENAYAN