Page 489 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 489

Dr. Fadli Zon, M.Sc





                      Jadi, sesudah Reformasi, kita hanya mengenal pertanggungjawaban
                 hukum dan politik saja. Tidak ada mekanisme pertanggungjawaban yang
                 bersifat evaluatif mengenai kinerja presiden, tugas-tugas presiden, dan
                 apa saja yang telah diperbuat Presiden dari sejak pelantikan sampai dengan
                 akhir masa jabatannya.
                      Mekanisme pertanggungjawaban lima tahunan ini sangat kita
                 perlukan, agar terjadi kesinambungan antara apa yang dikerjakan oleh satu
                 pemerintahan dengan pemerintahan berikutnya. Minimal, kita jadi punya
                 catatan mengenai capaian kerja pemerintah selama lima tahun dalam satu
                 dokumen resmi kenegaraan. Jika dilakukan, pertanggungjawaban lima
                 tahunan pemerintah atau Presiden itu memang tidak dalam rangka ditolak
                 atau diterima, karena aturan ketatanegaraan kita kini telah berubah,
                 namun dilakukan dalam rangka menyusun memori jabatan.
                      Pemberian pertanggungjawaban itu bisa dilakukan melalui
                 mekanisme yang sederhana saja. Pertama, Presiden diberi kesempatan
                 untuk memberikan laporan pertanggungjawaban. Kedua, fraksi-fraksi di
                 MPR diberi kesempatan untuk memberikan catatan dan evaluasi. Lalu
                 terakhir, Presiden diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan atas
                 catatan-catatan tadi. Sudah, selesai. Seluruh proses itu akan menjadi
                 dokumen kenegaraan.
                      Memang, tidak ada ketentuan yang kini mengatur hal tersebut. Tapi
                 tidak berarti hal semacam itu mustahil dilakukan. Sekali lagi, prinsip yang
                 ingin kita bangun adalah bagaimana terus-menerus memperbaiki kualitas
                 demokrasi dan peradaban politik di tanah air. Itu saja.

                      Sebagai contoh saya melihat petahana seharusnya membuat laporan
                 pertanggungjawaban atas pelaksanaan Nawacita. Petahana memberikan
                 penjelasan atas capaian visi dan misi lama yang ditawarkan lima tahun lalu.
                 Sayangnya, saya tak mendengar istilah “Nawacita” digunakan kembali oleh
                 petahana dalam kampanye Pemilu sekarang ini.
                      Saya punya catatan khusus mengenai hal ini. Nawacita sebenarnya
                 adalah jargon saat kampanye. Secara teknis, Nawacita merupakan
                 dokumen visi dan misi Saudara Joko Widodo saat menjadi calon presiden
                 pada 2014 lalu. Idealnya, sesudah terpilih menjadi Presiden dokumen visi





                516 KATA FADLI
   484   485   486   487   488   489   490   491   492