Page 76 - EKONOMI KERAKYATAN
P. 76

V. SUASANA POLITIK DAN EKONOMI SERTA SISTEMNYA,
                                                 DI INDONESIA SEJAK KEMERDEKAAN HINGGA SEKARANG


               dianut di NKRI adalah berbentuk SD dengan sistem presidensial dan
               bukan sistem parlementer, tetapi realisasinya mempunyai variasi di
               setiap era pemerintahan. Misalnya, dalam pemberlakuan pertama UUD
               1945 selama masa 18 Agustus 1945 saat UUD 1945 disahkan hingga 27
               Desember 1949 ketika Konstitusi RIS diberlakukan. Pada masa pertama
               itu, SD mempunyai 2 bentuk dan berarti terdapat inkonsistensi terhadap
               UUD 1945, yang mengamanatkan kepala negara dan kepala pemerintahan
               semuanya dijabat oleh Presiden. Amanat ini hanya terealisir dalam
               periode  pemberlakuan  UUD  1945  dari  17  Agustus  1945  hingga  14
               November 1945, suatu periode yang singkat.

                     Kenyataan itu terjadi, karena Presiden Sukarno selaku kepala
               pemerintahan diganti oleh Sutan Sjahrir, yang kemudian menjabat
               Perdana Menteri dari 14  November 1945 hingga terjadi Agresi Militer
               Belanda I yang dimulai pada 21 Juli 1947. Penggantian Presiden Sukarno
               tersebut disebabkan oleh keinginan Belanda untuk tidak melakukan
               pembicaraan dan negosiasi dengan Sukarno, tetapi Belanda merasa
               lebih cocok dengan Sutan Sjahrir. Selanjutnya, pemberlakuan SD dengan
               bentuk  sistem  parlementer  berlangsung  hingga  mencakup  masa  2
               Perdana Menteri berikutnya setelah Sutan Sjahrir. Pertama, Perdana
               Menteri Amir Sjarifudin yang menjabat Perdana Menteri setelah terjadi
               Agresi Militer I hingga 4 hari setelah Perjanjian Renville pada 19 Januari
               1948. Kedua, Mohammad Hatta yang menjabat Perdana Menteri atas
               dasar Konstitusi RIS dari 29 Januari 1948 hingga 15 Agustus 1950.

                     Dalam masa tiga Perdana Menteri itu berlaku sistem pemerintahan
               parlementer, dimana kekuasaan pemerintahan dijabat oleh Perdana
               Menteri, tetapi ditunjuk oleh Presiden Sukarno dan bukan oleh parlemen
               atau  DPR.  Dasar  hukum  sistem  parlementer  ini  hanya  ada  untuk
               pemerintahan Perdana Menteri Mohammad Hatta, yaitu Konstitusi RIS.
               Namun, untuk sistem parlementer masa Perdana Menteri Sutan Sjahrir
               dan Amir Sjarifudin tetap berlaku UUD 1945, suatu keadaan inkonsistensi
               terhadap UUD 1945.

                     Sistem  Demokrasi Selama Berlakunya  UUDS  1950.  Sistem
               demokrasi pada masa berlakunya UUDS 1950 adalah SD liberal atau
               sistem parlementer liberal, dengan 7 kabinet hasil penetapan oleh



                                                                              71
                                                                      dpr .go.id
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81